NUSRAMEDIA.COM — Nampaknya masih cukup banyak warga di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang belum menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) NTB Ahsanul Khalik, bahwa ada sekitar belasan ribu orang sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) belum menerima pencairan BLT BBM.
“Sampai dengan tanggal 4 Desember 2022, sisa yang belum menerima BLT BBM sebanyak 19.739 KPM,” ungkap pria yang kerap disapa AKA tersebut, Rabu (4/12/2022) di Mataram.
Jumlah yang diterima KPM sebesar Rp300 ribu untuk dua bulan (November dan Desember). Di NTB sendiri kuota BLT BBM sebanyak 554.686 KPM. Namun, baru terdistribusi sebanyak 524.947 KPM.
Untuk rinciannya kuota Kabupaten Bima 20.129 KPM tersisa 136 KPM. Dompu 9.564 tersisa 108, Kota Bima 6.594 tersisa 6.555, Kota Mataram 15.400 tersisa 472, Lombok Barat 27.575 tersisa 698.
Kemudian kuota di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 44.793 tersisa 1.561, Lombok Timur 54.462 tersisa 1.949, Lombok Utara 10.318 tersisa 213, Sumbawa dan Sumbawa Barat 5.410 tersisa 38.
Meski demikian, mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB tersebut menerangkan, bahwa masa pencairan BLT BBM terbilang masih lama, yaitu hingga akhir Desember.
Menurut dia, KPM yang belum menerima bantuan BLT BBM bukan disebabkan ditemukan kendala melainkan hanya soal jadwal saja. “Saat ini belum ada kendala, karena memang jadwalnya masih ada waktu,” kata Ahsanul Khalik.
Apabila melihat perkembangan penyaluran, pertengahan Desember diperkirakan sudah bisa tuntas terutama dengan melihat persentasenya saat ini. Terlebih lagi, distribusi sudah berjalan baik.
Kemudian pos melaksanakan tugasnya dengan rapi, terjadwal dan sesuai target kerja yang sudah ditetapkan. “Jadi, masih ada waktu yang cukup,” ujar Kepala Dinsos NTB tersebut.
“Untuk semaksimal mungkin sampai 31 Desember bisa terdistribusi bagi penerima manfaat yang mungki belum ditemukan, karena sedang di luar daerah atau pindah alamat, tetapi orang nya masih hidup,” pungkas Ahsanul Khalik. (red)
