Beranda SOSMAS Dampak Kemarau Mulai Terasa, Komisi II DPRD NTB Sarankan Segera Siapkan Langkah...

Dampak Kemarau Mulai Terasa, Komisi II DPRD NTB Sarankan Segera Siapkan Langkah Penanganan

Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB Fraksi Partai Demokrat asal Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima, Abdul Rauf Wahab. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Dampak musim kemarau nampaknya mulai terasa disejumlah titik wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Antara lainnya di Kabupaten Bima dan Kota Bima. Seperti di Muku, dan diwilayah Tanjung Kota Bima, yang mana debit air sudah mulai berkurang.

Hal ini pun menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, A Rauf Wahab kepada wartawan di Mataram pada Sabtu 12 Agustus 2023. Meski dalam aspek pertanian, menurutnya, belum terlalu terlihat secara signifikan soal kekeringan. Namun ia memprediksikan, jika ini terus berlangsung, maka dampaknya akan lebih parah.

“Bahkan bisa jadi potensi gagal panen. Itu akan terjadi jika kondisi seperti ini terus berlangsung hingga beberapa minggu kedepan,” ujarnya. Oleh karenanya, politisi Partai Demokrat ini mendorong agar pemerintah mulai bersikap. Dimana harus bisa menjaga sgok pangan.

Baca Juga:  Kehadirannya Disambut Antusias, Sambirang Ahmadi Sosialisasikan Ranperda Tentang Jasa Konstruksi

Kemudian tidak boleh berlebihan dalam memberikan izin perdagangan pangan ke luar daerah atau perdagangan pangan antar pulau. “Sehingga stok pangan didalam daerah bisa terjaga. Itu sebagai salah satu langkah antisipasi,” ungkap mantan aktivis HMI tersebut.

Terjaganya stok pangan tersebut, lanjutnya, sebagai salah satu langkah antisipatif ketika terjadinya kelangkaan pangan didalam daerah. “Kalau misalnya terjadi kelangkaan beras dan harganya melonjak naik, maka stok yang ada itu bisa dipergunakan,” katanya.

“Sebagai langkah dalam melakukan operasi pasar dan menekan melonjaknya harga pangan,” imbuh anggota DPRD NTB jebolan Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima tersebut. Pemerintah juga diharapkannya agar terus melakukan langkah koordinasi dan pemantauan terhadap adanya kondisi kekeringan. “Termasuk menyusun langkah-langkah antisipasi dalam menghadapinya,” saran pria yang kerap disapa Rauf tersebut.

Baca Juga:  Ribuan Peserta Ikuti Sholawat Akbar

SIKAPI KRISIS AIR DENGAN PENGEBORAN

Secara personal, menurutnya, selaku wakil rakyat dari Dapil VI, menghadapi masalah krisis air bersih di Dapilnya, ia telah melakukan pengeboran air lebih dari 10 titik. “Untuk mendapatkan air bersih diwilayah bebatuan seperti di Kabupaten Bima itu, maka kedalaman pengeborannya mencapai 40 meter bahkan lebih,” jelasnya.

Anggaran untuk melakukan pengeboran air itu, menurutnya, bersumber dari penganggaran melalui pokirnya serta melalui anggaran pribadinya. “Bantuan secara pribadi malah lebih banyak lagi seperti di Desa Naru Sape, di Lamere, di Desa Ragi. Dan itu semua merupakan bantuan swadaya pribadi,” katanya.

Baca Juga:  Ketua Komisi III DPRD NTB Sosialisasikan Ranperda Percepatan Pemenuhan Faskes Jalan

Sementara di Desa Muku yang saat sekarang tengah mengalami krisis air bersih, kata dia, juga telah dianggarkannya melalui APBD dan akan dieksekusi dalam waktu beberapa minggu kedepannya.

“Termasuk di Desa Rada, di Desa Dena, di Desa Leu, Desa Waduwani, Desa Naru, di Desa Risa serta di Desa Karumbu,” tuturnya. “Semuanya nanti akan dibantu dengan pengeboran air dalam dengan kedalam sampai 60 meter,” demikian A Rauf Wahab menambahkan. (red)