Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nuryanti. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat terus berikhtiar melakukan yang terbaik. Terlebih dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat. Upaya ini pula, untuk meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi.

Kemudian menekan angka kemiskinan dan stunting melalui peningkatan kemampuan para petani di NTB. Ini disamping berbagai program bantuan. Antara lainnya seperti bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT) dan program keluarga harapan (PKH). Sebagai upaya nyata, Disperin NTB menggelar bimbingan teknis.

Bimtek kali ini difokuskan bagi peningkatan kapasitas petani tembakau. Kegiatan itu telah dilangsungkan dari tanggal 1 hingga 5 November 2022 di Kota Mataram. Giat tersebut diikuti sekitar 20 orang peserta. Minggu (6/11), Kepala Disperin Provinsi NTB Nuryanti membenarkan adanya kegiatan bimtek tersebut.

Baca Juga:  Dewan Salman Alfarizi Sosialisasikan Ranperda Perlindungan PMI Asal NTB

Menurut dia, sebelumnya pada acara pembukaan bimtek, ia memberikan arahan terkait dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kemajuan para petani tembakau. Terutama, ungkap Nuryanti, yaitu dalam menyikapi persoalan kemiskinan dan stunting di NTB. Strategi yang dilakukan dalam mengentaskan kemiskinan adalah, masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa.

Sehingga, masih kata Nuryanti, pemerintah siap memfasilitasi pembinaan atau pemberdayaan masyarakat. “Modal awal kita adalah fikiran yang positif,” ujarnya. “Sehingga dapat melahirkan ide positif dan salah satu langkah dan ikhtiar dari Disperin NTB dalam upaya penurunan kemiskinan dan stunting,” imbuhnya lagi.

Oleh karenanya, sambung Nuryanti, jika berbicara industrialisasi, maka pentingnya sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder terkait. “Karena industrialisasi tidak bisa lepas dari pada ekosistem dan kerjasama,” tegasnya. Kembali dilanjutkannya, bahwa akselerasi penurunan kemiskinan dan stunting tidak dapat dilakukan manakala berharap dari pemerintah saja.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

Seban, menurut Nuryanti, diperlukan pula sebuah upaya, kesadaran, keterlibatan seluruh elemen masyarakat sendiri. “Antisipasi awal terhadap stunting setidaknya memutus rantai kemiskinan,” kata Kadisperin NTB. “Intervensi yang komprehensif, kolaboratif dan sinergi serta pelibatan multi pihak dapat menjadi jaminan sukses program terhadap penanggulangan kemiskinan,” demikian ia menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan Sumberdaya Industri, Lalu Luthfi selaku bidang yang membawahi kegiatan itu mengatakan, petani dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa. Dimana tidak hanya tembakau, namun semua potensi yang ada di desa dapat dimanfaatkan dengan baik. Kemudian petani juga dapat menambah pendapatan serta meningkatkan kesejahteraannya.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

Ditegaskan Luthfi, dalam bimtek ini para peserta diberikan pengetahuan dan wawasan terkait bagaimana cara mengolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah bagi para pelaku usaha. Pihaknya berharap, dengan adanya bimtek itu kedepannya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani dibidang penanganan pasca panen tanaman pangan.

Yaitu dengan menjaga sekaligus meningkatkan mutu hasil tanaman kuantitas dan kualitas yang dapat terjamin. Sehingga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dapat meningkat. “Ini dalam mewujudkan ekonomi masyarakat yang stabil menuju NTB yang Gemilang,” demikian disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Sumberdaya Industri pada Dinas Perindustrian NTB tersebut. (red)