
NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Muhammad Syafrudin (HMS) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kabupaten Bima beberapa hari lalu.
Ini dalam rangka mendukung penguatan petani kopi di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Ia mengajak petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi diwilayah setempat.
Kegiatan Bimtek Pengolahan Kopi dan Pangan dengan tema besar “Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Hilirisasi Kopi” ini berlangsung tepatnya di Aula Kantor Camat Wawo.
Menurut HMS, dengan adanya bimtek tersebut, diharapkan akan menambah wawasan para petani kopi. Terutama dalam mengembangkan, memproduksi serta meningkatkan mutu kualitas kopi.
Bahkan kedepan, pria yang juga kerap disapa Rudhy Mbojo itu berharap pengembangan kopi dapat menjadi program andalan menuju perkebunan kopi rakyat berorientasi pasar domestik maupun internasional.
Dijelaskannya, pada 2023 ini Kementerian Pertanian (Kementan) RI telah memulai projek ICARE guna mengembangkan tanaman kopi rakyat dengan integritas ternak kambing di Pulau Sumbawa.
“Bantuan tersebut dari pemerintah. Jadi beruntunglah wilayah ini (Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa) karena mendapat kesempatan pertama untuk projek ICARE,” kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
“Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan kopi saat ini sudah diolah dengan berbagai variasi. Tidak hanya diminum, tetapi sekarang juga sudah ada parfum beraroma kopi, roti dan sebagainya,” ungkap HMS.
Oleh karenanya, dia mengajak para petani kopi, khususnya di Kabupaten Bima untuk senantiasa menggelorakan semangatnya, sehingga menjadi petani yang unggul.
Tak lupa, HMS juga berterimakasih kepada Kementan Direktorat Perlindungan Perkebunan Kiswandhono dan maupun masyarakat Kabupaten Bima, NTB yang telah hadir dikegiatan bimtek tersebut.
Sementara itu, Kementan RI Direktorat Perlindungan Perkebunan Kiswandhono mengungkapkan beberapa hal. Menurut dia, pihaknya selalu berupaya menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi.
Ia bеrhаrар kорі yang menjadi tаnаmаn turun temurun іtu dapat selalu bеrkеmbаng dеngаn baik. Dimana prоduk уаng dіоlаh ѕесаrа maksimal akan mеmіlіkі nіlаі juаl tіnggі dibandingkan dеngаn уаng hаnуа mentahan.
“Kita menjual ѕеgаlа sesuatu yang sudah dіkеlоlа akan lebih mеnjаnjіkаn hаѕіlnуа dibandingkan yang hаnуа ala kаdаrnуа,” demikian Kiswandhono Direktorat Perlindungan Perkebunan menjelaskan secara singkat. (red)
