Bale Berdaya merupakan salah satu program unggulan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Bale Berdaya merupakan salah satu program unggulan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dalam mengimplemantasikan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dijalankan melalui tiga pilar, yakni pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan.

Dalam program Bale Berdaya yang berlangsung di Kabupaten Sumbawa, UMKM tidak hanya diberi pendampingan secara menyeluruh. Namun juga diberikan ruang dalam strategi pemasaran. Tujuannya agar pengusaha lokal mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, Bale Berdaya telah menjadi wadah dalam pemasaran produk UMKM melalui berbagai kanal distribusi baik secara online maupun offline. Salah satu bentuk nyata adalah adanya toko oleh-oleh Bale Berdaya, yang menampilkan dan menjual berbagai produk UMKM hasil binaan PT AMMAN.

“Melalui toko ini, kami tidak hanya mempertemukan produk lokal dengan konsumen, tetapi juga memperkuat citra dan nilai ekonomi daerah Sumbawa,” ungkap Partneship dan Marketing Bale Berdaya, Delia Puspita Cahyani kepada Nusramedia.com, Jum’at (10/10/25).

Baca Juga:  APBD NTB 2026 Harus Efektif, Tepat Sasaran dan Berpihak kepada Masyarakat

Lokasi yang dipilih sebagai tempat toko Bale Berdaya sangat strategis, yakni berada di lingkungan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa. Tak khayal, produk UMKM yang telah memiliki standar kualitas, pengemasan dan perizinan berkat pendampingan program Bale Berdaya ini menjadi perhatian para pengunjung bandara.

Delia mengatakan, penumpang maskapai termasuk wisatawan mancanegara (Wisman) sering kali membeli produk yang dijual di toko Bale Berdaya sebagai oleh-oleh. Seperti Takami wisatawan asal Jepang yang menyukai kopi Kocimar. Wisman negeri sakura itu menilai kopi yang merupakan produk UMKM dari Moyo Hulu tersebut memiliki rasa yang unik.

“Wisatawan dari jepang, saya masih ingat namanya Takami. Dia sangat menyukai kopi Kocimar karena menurutnya memiliki rasa kopi yang kuat bercampur dengan rasa rempah-rempah. Begitu terkesannya dia juga merekomendasikan kopi Kocimar ini kepada dua temannya yang juga penggemar kopi. Mereka pun sama-sama menyukainya,” cerita Delia.

Baca Juga:  HGN Tahun 2025, Ketua DPRD Sumbawa Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Peran Guru

Selain Takami, ada juga Julia wisatawan asal Australia yang sangat senang dengan souvenir hasil kerajinan UMKM Sumbawa. Gadis belia itu membeli sejumlah gantungan kunci yang akan dibagi-bagikan ke temannya. “Banyak wisatawan yang datang untuk melihat-lihat dan membeli produk yang kita pajang di toko Bale Berdaya ini. Selain Takami, ada Julia wisatawan Australia yang membeli cukup banyak gantungan kunci untuk dibawa pulang ke negaranya,” tambahnya.

Delia menjelaskan, Bale Berdaya dalam hal ini bukan hanya sekadar program pelatihan, melainkan sebuah ekosistem bisnis yang utuh. Dimana setiap pelaku UMKM didampingi dari awal proses produksi hingga siap menembus pasar yang lebih luas.

Baca Juga:  Ketua Umum PWI : Pers Memiliki Tanggungjawab Besar Sebagai Pengabdi Masyarakat

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Dispopar) Kabupaten Sumbawa, Tata Kostara mencatat jumlah kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara pada semester kedua tahun 2025 di angka 16.250 orang. Diakuinya, berdasarkan keterangan dari wisatawan tersebut memang di Kabupaten Sumbawa susah untuk mencari pusat oleh-oleh.

Sementara Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, E. S. Adi Nusantara mengatakan, saat ini kios yang menjual hasil produk UMKM hanya berada di Dinas UKM Perindag Sumbawa saja. Sehingga dengan adanya Toko Bale Berdaya, pihaknya merasa terbantu.

Selain dalam melakukan pendampingan, juga dalam memasarkan hasil dari produk UMKM tersebut. “Kami mengapresiasi teman-teman AMMAN yang sudah mengadakan toko Bale Berdaya untuk memasarkan hasil dari produk-produk UMKM kita,” singkatnya. (*)