
NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mori Hanafi mendesak pemerintah pusat agar proses revitalisasi Kantor DPRD Provinsi NTB dipercepat.
Anggota Komisi V DPR dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu berharap, proses revitalisasi tempat berkantornya para wakil rakyat di Udayana itu bisa segera dimulai dan rampung pada tahun 2026.
Menurut dia, ini menjadi penting untuk dijadikan perhatian bersama, agar aktivitas para wakil rakyat dapat kembali berjalan normal. “Saya sudah menegaskan,” ujar Mori Hanafi di Mataram.
“Bahwa gedung utama itu harus mulai 2026 dan jadi di 2026 juga,” sambung pria yang juga merupakan Ketua DPW Partai NasDem Nusa Tenggara Barat tersebut.
Diungkapkan, bahwa pemerintah pusat menargetkan revitalisasi selesai pada 2027 mendatang. Namun, Mori Hanafi justru meminta agar pengerjaan dipercepat.
Terutama untuk ruang rapat paripurna yang menjadi fasilitas utama. “Minimal ruang rapat paripurnanya (segera diperbaiki),” desak mantan Wakil Ketua I DPRD Provinsi NTB itu.
Menurutnya, proses revitalisasi tidak mudah karena membutuhkan perhitungan matang, mulai dari kekuatan pondasi hingga kapasitas bangunan.
Meski demikian, ia memastikan proyek tersebut akan terus dikawal agar berjalan sesuai rencana. “Memang itu gak gampang, karena kita menghitung betul kemampuan dari pondasi, bobot, dan jumlah orang. Dan saya yakinkan proses dimulai terus,” tegasnya.
Revitalisasi gedung DPRD NTB tidak akan menghancurkan bangunan lama sepenuhnya, melainkan dilakukan perluasan dan penambahan ruangan dengan peningkatan daya tahan.
Terutama dalam mengantisipasi situasi dan kondisi terjadinya bencana alam seperti gempabumi hingga magnitudo 9,8. “Diusahakan mungkin ditambah,” katanya.
“Akan dilebarin dengan berbagai rekayasa. Tapi saya kawal detik perdetik,” tegas Mori Hanafi lagi. Ia belum dapat memastikan besaran anggaran yang dibutuhkan, namun diperkirakan mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Dia meminta desain bangunan baru dibuat lebih besar dan representatif dibanding sebelumnya. “Anggarannya saya jujur gak tahu. Kalau kemarin ruangannya 10, besok akan lebih besar, besok menjadi 15,” jelasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya gedung utama DPRD NTB mengalami kerusakan parah akibat kebakaran yang diduga dilakukan massa aksi saat melakukan demonstrasi beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil pengecekan, kondisi bangunan utama dinyatakan hancur total sehingga memerlukan renovasi menyeluruh. Alhasil, hingga kini para wakil rakyat harus bekerja dan berkantor dengan situasi dan kondisi seadanya. (red)













