Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbawa, Rachman Ansori. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbawa, mengaku besaran anggaran untuk Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2026 diproyeksikan turun 11,8 persen dari tahun sebelumnya.

“ADD tahun 2026 turun dari Rp153 miliar menjadi Rp132 miliar, sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pelaksanaan program pembangunan yang ada di desa,” Kata Kadis PMD Sumbawa, Rachman Ansori.

Ia melanjutkan, penurunan ADD tersebut terjadi lantaran adanya pemangkasan dana tranfer ke daerah yang diberlakukan pemerintah pusat. Sementara untuk program prioritas yang akan dilaksanakan di desa nantinya, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Pemerintah Pusat.

Baca Juga:  DPRD NTB Tolak Rencana Pemprov Beralih ke Mobil Listrik

“Kami berharap mudah-mudahan anggaran yang sudah kecil tersebut tidak diatur lagi untuk pelaksanaan program prioritas yang ada di masing-masing desa,” Ucapnya.

Kalau pun nanti dalam pelaksanaan APBDES ada program prioritas yang harus dilaksanakan di tingkat desa, mudah-mudahan porsi anggaran berubah. Jika skema tersebut kembali diberlakukan maka pasti akan banyak Kades yang protes.

“Kami tidak ingin ada lagi program seperti ketahanan pangan sebesar 20 persen sehingga desa memiliki program prioritas lain yang bisa dikerjakan secara bersamaan,” Ucapnya

Baca Juga:  Peluang Penting NTB Perkuat Pemerataan Layanan Kesehatan

Seraya menambahkan, sementara terkait dengan pembangian Pagu anggaran terhadap masing- masing desa pihaknya menunggu informasi lebih lanjut. Upaya tersebut dilakukan supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari di tengah pemangkasan ADD tahun 2026.

“Memang ADD kita turun di tahun 2026 karena menurunnya anggaran transfer dari Pusat tetapi hal itu tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan program di desa,” pungkasnya. (red)