Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional kembali menggelar Gerakan Pangan Murah. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman SMAN 1 Gunungsari, Sabtu (4/10).

SASAR LINGKUNGAN SEKOLAH

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., didampingi Kabid PSDE dan Distribusi Pangan, Raisah, menjelaskan GPM kali ini menyasar lingkungan sekolah. Tujuannya menjaga stabilitas harga pangan, mengendalikan inflasi daerah, sekaligus mendekatkan layanan pangan kepada masyarakat.

“GPM merupakan upaya pemerintah agar harga pangan tetap stabil dan terjangkau. Selain itu, melalui kegiatan ini siswa, guru, dan tenaga kependidikan juga bisa memahami proses bursa pasar dan pentingnya ketahanan pangan,” ungkap Aidy usai mengikuti perayaan HUT SMAN 1 Gunungsari ke-31.

Baca Juga:  Resmi Teken MoU, Tiga Provinsi Bentuk Blok Ekonomi Baru : "Bali-NTB-NTT Siap Berlari Kencang"

Pada kesempatan tersebut, GPM digandeng dengan kampanye “Stop Boros Pangan” sebagai bentuk edukasi pola konsumsi bijak kepada masyarakat. “Program Stop Boros Pangan sudah sering dilakukan di SD, SMP, maupun SMK. Namun baru kali ini digabungkan dengan GPM, sehingga pesan hemat dan penyelamatan pangan bisa lebih luas diterima,” tambahnya.

TUAI RESPON POSITIF DARI MASYARAKAT

Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari masyarakat. Sejumlah warga memanfaatkan kesempatan untuk berbelanja kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar. Perum Bulog turut menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sebagai bagian dari target distribusi nasional.

Baca Juga:  Belajar dari Banjir Sumatra, Anggota DPR Abdul Hadi Ingatkan NTB Waspada Potensi Bencana

Komoditas lain yang dijual antara lain minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan tepung terigu. Dari seluruhnya, beras, minyak goreng, dan gula pasir menjadi produk yang paling cepat diburu warga.

Rini warga Gunungsari, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan GPM. “Lumayan, harga di sini lebih murah 2–3 ribu dibandingkan di pasar. Sangat membantu untuk menghemat pengeluaran rumah tangga. Kami berharap kegiatan ini terus dilanjutkan,” ujarnya. Aidy menegaskan pelaksanaan GPM tidak terlepas dari sinergi Bulog, Bank Indonesia, distributor pangan, petani, UMKM, dinas terkait lainnya. (Adv/*)

Baca Juga:  Dua Bakal Calon Resmi Mendaftar di Hari Terakhir Pendaftaran Ketua PSSI NTB 2025–2029