NUSRAMEDIA.COM — Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi menegaskan bahwa, Dr. H. Zulkieflimansyah (Bang Zul) tak mesti berpasangan dengan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah.
Terlebih saat ini, ungkap pria yang juga anggota DPRD Provinsi NTB jebolan asal Dapil V Sumbawa-KSB ini, PKS sedang terus fokus melakukan konsolidasi memenangkan Eks Gubernur NTB tersebut di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 ini.
“Prinsipnya PKS sekarang sedang dalam konsolidasi untuk menyongsong pemenangan Doktor Zul dengan siapapun pasangannya. Jadi tidak mesti dengan Umi Rohmi,” tegas Sambirang Ahmadi kepada wartawan di Mataram.
Terkait siapa nantinya yang akan mendampingi Bang Zul, menurut Sambirang Ahmadi, PKS akan menyerahkan penuh pilihannya kepada Bang Zul. “Tapi sebagai partai politik, PKS punya kewajiban untuk membangun komunikasi dengan seluruh parpol,” katanya.
“Untuk melakukan penjajakan dalam rangka membangun kesepahaman dan kerjasama dengan lainnya. Sebab semuanya masih dalam konteks penjajakan,” sambung Sekretaris Fraksi PKS NTB tersebut. Meraih 8 kursi, PKS menyikapi dinamika Pilgub NTB dengan santai.
Oleh karenanya, kembali ditegaskan Sambirang, PKS tidak berpatokan pada satu figur sebagai calon pendamping Bang Zul. “PKS tidak bergantung pada satu orang Calon Pendamping Wakil Gubernur. PKS membuka ruang untuk seluruh tokoh-tokoh lainnya yang bisa diajak berkerjasama,” tegasnya.
“Jadi tidak dalam posisi tergantung karena PKS memiliki 8 kursi di parlemen. Kalau ada partai lain yang memiliki 5 kursi di parlemen langsung membawa Calon Wakil Gubernurnya, kan bisa langsung terjadi,” imbuh anggota DPRD NTB yang terpilih kembali pada Pileg 2024 lalu dengan perolehan suara pribadi terbanyak ini.
Pihaknya mengaku selama ini mempertimbangkan mendukung kembali duet Zul-Rohmi. Ini dikarenakan duet keduanya dianggap sudah berjalan dengan baik dan sukses. “Pertimbangannya karena selama ini keduanya sudah saling menghargai dan menghormati. Bukan karena pertimbangan karena ketergantungan kami pada Ummi Rohmi,” tuturnya.
“Tapi lebih dikarenakan pertimbangan Zul-Rohmi sudah bekerja selama lima tahun dengan baik, bisa saling memahami dan berkolaborasi dengan baik sehingga melanjutkannya lagi bisa lebih mudah lagi dan tidak perlu mulai lagi dari nol,” lanjutnya lagi.
PKS sendiri optimis meski duet Zul-Rohmi tidak bisa lagi dilanjutkan pada jilid II, namun pihaknya meyakini Bang Zul bisa memenangkan pertarungan. “Kami punya survei sendiri. Doktor Zul Insya Allah dipasangkan dengan siapapun tokoh-tokoh yang beredar di publik itu, peluang menangnya tetap sama dan kami yakin soal itu,” ujarnya.
PKS juga mengaku sangat menghargai ketika sikap politik Umi Rohmi ingin maju Nyalon Gubernur (Nyagub). “Kami hargai dan hormati ketika Ummi Rohmi ingin maju sebagai Calon Gubernur. Silahkan, biarlah berkompetisi secara sehat. Toh, pada akhirnya nanti yang memutuskan adalah publik,” kata Sambirang.
PKS menempatkan kontestasi Pilgub 2024 nanti adalah kontestasi persahabatan bukan dalam konteks pertarungan yang saling menjegal. “Toh, pada akhirnya nanti, pemimpin kita itu adalah satu siapapun yang menang. Dan itu adalah pemimpin kita semua,” tutup Sambirang Ahmadi. (red)