Anggota Komisi V DPR RI Fraksi NasDem dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Mori Hanafi, SE., M.Comm saat meninjau langsung kondisi terkini Jembatan Lewa Mori, Bima. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Mori Hanafi, SE., M.Comm langsung ‘turun gunung’ mengkroscek kondisi terkini Jembatan Lewa Mori, Kabupaten Bima.

Dalam kunjungannya, Legislator NasDem Senayan itu juga didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB mewakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Peninjauan itu dilakukan untuk memastikan kondisi terkini jembatan dan kesiapan rencana penanganannya, mengingat proyek tersebut telah lama menjadi sorotan publik.

“Jembatan ini bukan sekadar akses jalan, tapi urat nadi ekonomi masyarakat. Karena itu, kita dorong agar penanganannya jadi prioritas nasional,” tegas pria yang juga Ketua DPW Partai NasDem NTB itu, Rabu (08/10/2025).

Anggota Komisi V DPR RI tersebut mengatakan, bahwa kunjungan ini merupakan bentuk tanggungjawab moral dan politik dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapilnya.

Apalagi, kata Mori Hanafi, masyarakat selama ini mengeluhkan lambatnya realisasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Dusun Kalaki, Desa Panda, Kecamatan Palibelo dengan Desa Daru, Kecamatan Bolo itu.

Baca Juga:  Kenalkan Lombok-Sumbawa Dimata Dunia, NTB Hadirkan Museum Civilization Mandalika

Menurut BPJN NTB, pihaknya juga telah memastikan bahwa tim teknis sudah melakukan survei awal bahkan menyusun laporan lengkap untuk diteruskan ke Kementerian PUPR.

“Kami akan segera evaluasi hasil pengecekan hari ini. Semua masukan dari DPR dan masyarakat akan kami jadikan bahan prioritas dalam program perbaikan jembatan nasional,” celetuk Perwakilan BPJN NTB.

Perihal itupun diapresiasi oleh Mori Hanafi. Pasalnya, pihak BPJN NTB dinilai telah melakukan upaya maksimal dan bergerak cepat. Mori pun lantas menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas.

Terutama antara pemerintah pusat, daerah, dan legislatif agar proyek strategis ini segera terealisasi. “Kolaborasi itu kunci. Kalau semua pihak bergerak bersama, pembangunan dan manfaatnya juga akan terasa bagi rakyat,” ujarnya.

Baca Juga:  Puluhan Atlet Resmi Dilepas, NTB Targetkan Medali di PON Bela Diri II 2025

Untuk diketahui, sebelumnya Mori Hanafi membeberkan bahwa, pemerintah pusat telah menetapkan pembangunan Jembatan Lewa Mori di Teluk Bima sebagai proyek prioritas nasional tahun 2026.

Proyek yang bersumber dari APBN itu rencananya akan menelan anggaran sekitar Rp1 triliun. Rencana pembangunan itu sebenarnya sudah lama digagas, namun kerap tertunda.

Ini lantaran kurangnya pengawalan dari berbagai pihak. Dengan adanya Mori Hanafi sebagai wakil rakyat Pulau Sumbawa, khususnya Bima di Senayan, harapan besar itupun nampaknya akan segera terlealisasi.

Dimana kini seluruh persiapan administrasi, termasuk pembebasan lahan oleh Pemkab Bima, telah tuntas. “Pembangunan jembatan Lewa Mori selama ini terus ditunda,” sesal Mori Hanafi.

“Karena tidak ada yang mengawalnya. Padahal, administrasinya sudah selesai dan lengkap, termasuk juga pembebasan lahan,” sambung mantan Pimpinan DPRD Provinsi NTB tersebut.

Pembuatan Detail Engineering Design (DED) senilai Rp 3 miliar ditargetkan segera rampung. Pekerjaan fisik jembatan dijadwalkan dimulai pada 2026 dengan masa konstruksi sekitar tiga tahun.

Baca Juga:  Riders Parade MotoGP : Akankah Marc Marquez Mampu Menaklukkan Sirkuit Mandalika?

Menurut perencanaan, total panjang infrastruktur ini mencapai 2,1 kilometer, terdiri dari 600 meter jembatan utama dan 1,5 kilometer jalan penghubung.

Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Mori menegaskan bahwa kehadiran Jembatan Lewa Mori akan menjadi solusi nyata bagi konektivitas wilayah.

“Jembatan ini akan menghubungkan Sondosia dan Kalaki, sekaligus memangkas waktu tempuh dari Kabupaten Bima ke Kota Bima,” jelasnya. Dia menilai jembatan itu juga akan membuka akses ke sejumlah objek vital.

Antara lain seperti halnya Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima dan RSUD Sondosia, sehingga berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Aksesnya jadi mudah, konektivitas meningkat, dan ekonomi masyarakat akan ikut tumbuh,” demikian Mori Hanafi. (red)