NUSRAMEDIA.COM — Rencana penerapan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pemilu 2024, akan menjadikan penyelenggaraan pemungutan suara Pemilu di TPS lebih baik dari sebelumnya.
Hal itupun setidaknya tergambarkan dalam simulasi pemungutan suara yang dilakukan tiap KPU Kabupaten/Kota se-NTB sejak tanggal 24 hingga 31 Januari 2024 lalu.
Dalam simulasi yang dilaksanakan oleh 10 Satuan Kerja (Satker) KPU Kabupaten/Kota di NTB tersebut melibatkan pemilih dalam DPT pada TPS Pemilu 2024.
“Pelaksanaan simulasi dilakukan secara riil dengan pelibatan pemilih DPT pada TPS tersebut sebagai upaya KPU untuk melihat kesiapan pelaksanaan pemungutan suara,” kata Komisioner KPU NTB, Agus Hilman.
Selain itu, sambung dia, simulasi ini juga dapat memitigasi hal-hal yang kemungkinan terjadi. Baik kendala maupun tantangan yang akan dihadapi pada saat pemungutan dan penghitungan suara serta penerapan Sirekap.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KPU Provinsi NTB menemukan beberapa hal dalam pelaksanaan simulasi. “Perubahan tata cara pembuatan dokumen hasil salinan atau C,” ujarnya.
“Hasil Salinan yang sebelumnya ditulis secara manual menjadi hanya dengan penggandaan dan/atau digitalisasi berdapak positif,” sambung pria yang kerap disapa Hilman ini, Kamis (01/02/2024).
Ditegaskan Agus Hilman, hal ini tidak hanya meringankan beban kerja KPPS yang selama ini menjadi problem, tapi juga dapat lebih mengefisienkan waktu.
Selain itu, penerapan Sirekap pada Pemilu 2024 kali ini menjadikan data perolehan suara di TPS yang sebelumnya tidak dapat langsung diakses oleh publik, pada Pemilu 2024 akan jauh lebih aksesibel.
“Karena KPPS akan langsung memasukkan hasil perolehan suara di TPS dengan menfoto dokumen C. Hasil (pada Pemilu sebelumnya C1 Plano) melalui aplikasi Sirekap mobile,” tuturnya.
“KPU saat ini sedang terus mengujicobakan Sirekap agar bisa berjalan sempurna pada pelaksanaan pemungutan suara, Rabu 14 Februari 2024 mendatang,” imbuhnya.
Menurut dia, aplikasi yang tersedia offline dan online menjadikan Sirekap tidak hanya dapat digunakan pada wilayah yang jaringan internetnya bagus.
Tapi juga, lanjut Agus Hilman, dapat diaplikasikan pada wilayah yang tidak ada jaringan internet sama sekali. “Di NTB sendiri saat ini sedang terus memitigasi,” katanya.
“Dan sudah mulai intalisasi Sirekap oleh anggota KPPS yang menjadi operator Sirekap di TPS masing-masing,” sambung Komisioner KPU NTB yang dikenal humble ini.
Dia menjelaskan tujuan utama dari rencana penerapan Sirekap oleh KPU. “Pada prinsipnya, upaya penerapan Sirekap merupakan ikhtiar KPU RI,” katanya.
“Untuk menjaga kemurinian suara rakyat sejak di TPS dengan tujuan dapat menghasilkan Pemilu yang jauh lebih berkualitas dan berintegritas,” demikian ia menambahkan. (red)