Beranda HEADLINE Ini Hasil Survei MY Institute Pasca MXGP Samota

Ini Hasil Survei MY Institute Pasca MXGP Samota

NUSRAMEDIA.COM — Lembaga Survei MY Intitute kali ini merilis Survei Opini Publik pasca penyelenggaraan Event Internasional MXGP Samota di Kabupaten Sumbawa pada 24-26 Juni 2022. Survei dilaksanakan satu hari setelah event itu selesai dan dirilis pada Jum’at 1 Juli 2022, kemarin. Rilis Survei ini Menyorot Kabupaten Sumbawa sebagai Tuan Rumah dalam Perhelatan Event Internasioanl MXGP Pertama dan bergengsi di kancah Dunia. Survei ini mengusung tema yang bertajuk “MXGP 2022 Telah Usai : Saatnya Masyarakat Sumbawa Menilai”.

Survei Opini ini ingin melihat penilaian masyarakat terhadap penyelenggaraan, keterlibatan dan harapan-harapan masyarakat sumbawa secara umum dan menyeluruh. Survei ini penting dilakukan karena sesuai pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno bahwa pemerintah berharap kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2023 mendatang.

Maka, diperlukan evaluasi dan masukan bagi pemerintah daerah bahkan nasional yang memposisikan Kabupaten Sumbawa sebagai tuan rumah. Rilis Hasil Survei ini dikemas dalam diskusi Ilmiah yang disampaikan oleh peneliti MY Institute, Yadi satriadi S.Ikom dan Pemantik Pertama Heri Kurniawansyah HS, S.Ap., MPA. (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Samawa), dan untuk Pemantik Kedua, ada Joni Firmansyah, S.IP., M.I.P (Direktur Riset dan Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa).

Yadi Satriadi selaku peneliti MY Institute menjelaskan bahwa, survei ini menggunakan metode Multitastage Random Sampling dengan Margin of Error 5% dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga mendapatkan responden sejumlah 400 orang. Dia memperlihatkan bagaimana tanggapan, penilaian serta harapan masyarakat terkait keberhasilan penyelenggaraan Event Internasioanl MXGP di Kabupaten Sumbawa.

Setiap penilaian terkait penyelenggaraan MXGP ini juga dinilai dengan kategori penilaian skala 4 yakni sangat tidak baik berada pada angka (1,00-1,750), tidak baik (1.76-2,50), baik (2,51-3,25) dan sangat baik (3,26-4,00) berdasarkan tingkat pengetahuan masyarakat yang mengetahui adanya event tersebut.

Selain itu, Yadi juga menjelaskan bahwa survei ini dilaksanakan secara mandiri atau dengan dana pribadi lembaga, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara objektif pula. Hasil Survei MY Institute memaparkan bahwa pengetahuan masyarakat sumbawa terkait kegiatan internasional MXGP 2022 di Kabupaten Sumbawa “Sangat Tinggi”.

Terbukti dari persentase yang didapatkan bahwa 99,5% masyarakat sumbawa yang mengetahui adanya kegiatan MXGP dan 0,5% dari masyarakat yang tidak mengetahui adanya event MXGP tersebut. Berangkat dari tingginya pengetahuan masyarakat akan adanya kegiatan MXGP ini, maka MY Institute turut menjelaskan terkait sejauh mana tingkat keberhasilan penyelenggaraan event tersebut menurut masyarakat Sumbawa.

“Dari jawaban tersebut didapatkan bahwa masyarakat yang menjawab “Sangat tidak berhasil” 0%, “Tidak berhasil” 1%, “Berhasil” 95,5%, dan “Sangat berhasil” 3,5%. Dari keselurahan penilaian ini didapatkan Nilai rata-ratanya adalah 3 atau “Berhasil”, sehingga menunjukkan bahwa penyelenggaraan ini terbilang sukses dan berlangsung dengan baik penilaian tuan rumah,” ungkap Yadi.

Selain melihat tingkat pengetahuan dan keberhasilan dari penyelenggaraan Kegiatan MXGP 2022 ini, MY Institute juga menyorot terkait keterlibatan masyarakat dalam rangkaian MXGP 2022 yakni dari keseluruhan masyarakat yakni responden terpilih diketahui bahwa 52,5% adalah masyarakat yang terlibat dan 47,5% merupakan masyarakat yang tidak terlibat. “Adapun rincian keterlibatan masyarakat yaitu 99% sebagai “Penonton” 0,5% sebagai “Panitia”, dan 0,5% sebagai Pelaku UMKM/pengusaha,” jelasnya.

Sejalan dengan hal ini, juga diketahui bahwa dari 99,5% yang mengetahui MXGP 2022 ini juga membahas terkait penilaian secara keseluruhan masyarakat sumbawa yang menonton secara lansung kegiatan Internasional MXGP 2022 tersebut.

Baca Juga:  Welcome Ceremony Sail to Indonesia 2024 di Sumbawa Berlangsung Meriah

Dari hasil survei menjelaskan bahwa 52,5% itu adalah masyarakat yang “Menonton” (secara langsung) dan 47,5% adalah masyarakat yang “Tidak menonton”. Berdasarkan penilaian secara keseluran tersebut terungkap beberapa alasan masyarakat sumbawa yang “Tidak Menonton.

Yaitu dinilai “Tiket Mahal sejumlah 54,7%, masyarakat sedang mengikuti Kegiatan Pribadi” 27,4%, masyarakat yang menilai tidak Hobi sejumlah 8,9%, “Jarak Rumah dengan Lokasi yang jauh 6,8%, “Kesehatan mereka sedang tidak baik” 1,6%, dan ”Lainnya“ 0,6% seperti alasan karena mereka memang tidak ingin hadir saja.

Penilaian terkait tiket penjualan kegiatan MXGP 2022 ini didapatkan dari 52,5% masyarkat yang menonton secara langsung, yang menunjukkan bahwa 91,4% adalah masyarakat yang “Membeli” dan 8,6% Masyarakat yang mendapatkan tiket secara “Gratis/Diberikan”.

Berkenaan dengan hal ini, dari 91,4% masyarakat yang membeli ini didapatkan rician vahwa penjualan Tiket kegiatan MXGP ini terbagi ke dalam beberapa kelas harga,yakni tiket kelas “Festival” (100-150 ribu) itu sebanyak 96,2%, tiket kelas “VIP” (1-1,5 juta), tiket kelas “VVIP” ( 1,5-2jt) sebanyak 0,5% dan yang terakhir tiket kelas “Skybox” (>2jt) adalah 0%.

Hal ini memaparkan bahwa mayoritas masyarakat Sumbawa itu lebih memilih untuk membeli tiket kelas “Festival” dengan kisaran harga tiket 100-150 ribu per tiketnya.
Mengingat tingginya tingkat pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Internasional MXGP 2022, MY Institute juga mensurvei penilaian masyarakat terkait penyelenggaraan MXGP 2022 ini meliputi 6 Aspek dengan indikator penilaian skala 4 yaitu keamanan, kenyamanan, kebersihan, tempat parkir, toilet/kamar kecil dan harga tiket.

Dijelaskannya secara umum, pertama, terkait keamanan itu memperoleh hasil bahwa yang menjawab “sangat tidak baik, 0%, tidak baik 0,2%, baik, 86,2% dan sangat baik 13,6%. Dari jawaban tersebut mendapat nilai rata-rata 3,1 atau dikategorikan BAIK untuk keamanan saat pelaksanaan MXGP.

Kedua, terkait kenyamanan diperoleh hasil bahwa yang menilai “sangat tidak baik” 0%, “tidak baik” 1,5%, “baik” 96,6% dan “sangat baik” 1,9%. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian masyarakat terkait Kenyaman penyelenggaraan MXGP 2022 adalah 3 yang berarti juga BAIK.

Ketiga, terkait kebersihan menunjukkan bahwa yang menilai “sangat tidak baik” 59,8%, “tidak baik” 1,4%, “Baik” 38,3%, “Sangat baik” 0,5%. Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan bahwa nilai rata-rata adalah 1,8 atau TIDAK BAIK. Maka, Pemerintah perlu memperbaiki kualitas kebersihan Pra, saat dan pasca pelaksanaan.

Keempat, tempat parkir menunjukkan bahwa yang menilai “Sangat tidak baik” 0% “Tidak baik” 62,7%, “Baik” 37,3%, dan “Sangat baik” 0% sehingga diperoleh nilai rata-rata dari pernyataan masyarakat terkait Tempat Parkir penyelnggaraan kegiatan internasioanal MXGP 2022 adalah 2,4 dan dikategorikan (TIDAK BAIK) dikarenakan lokasi yang jauh dan tidak ada kejelasan dimana tempat parkir sebelumnya.

Kelima, toilet/kamar kecil menunjukkan bahwa yang menilai “Sangat tidak baik” 59,8%, “Tidak Baik” 2,4%, “Baik” 36,4”%, dan “Sangat Baik” 1,4%. Sehingga dari keseluruhan penilian diatas didapatkan bahwa nilai rata-rata dari pernyataan masyarakat terkait Toilet/Kamar Kecil dalam penyelenggaraan kegiatan internasioanal MXGP 2022 adalah 1,8 dan dikategorikan TIDAK BAIK.

Keenam, harga tiket ini menunjukkan bahwa yang menilai “Sangat tidak murah” 0%, “Tidak Murah” 63,6%, “Murah” 36,4% dan “Sangat Murah” 0%. Dari penilain diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian masyarakat terkait Harga Tiket penyelenggaraan kegiatan Internasioanal MXGP 2022 adalah 2,4 atau dikategorikan (MAHAL).

Baca Juga:  Abdul Rahim Fokus Maksimalkan Peran Pemuda Hingga Masyarakat Kecil

Kegiatan Internasional MXGP 2022 di Kabupaten Sumbawa ini cukup banyak menyita perhatian publik, khususnya masyarakat sumbawa sebagai subjek yang memang tidak dapat dipisahkan dalam keberlangsungan penyelenggaraan event ini.

Maka dari itu ada banyak sekali harapan-harapan masyarakat sumbawa kedepannya jika kegiatan internasioanl serupa ini akan dilaksanakan kembali. Dalam hal ini MY Institute mengelompokkannya kedalam 5 Point utama yang dapat mewakili harapan-harapan besar masyarakat sumbawa dalam memberikan penilaian.

Yakni meliputi Aspek Penyelenggaraan,itu sebesar 45,2%, yang mana harapan masyarakat berharap kedepannya disediakan harga tiket khusus yang lebih murah untuk tuan rumah, kebersihan perlu dijaga lebih baik (pra, saat, dan pasca acara, promosi dan kesiapan dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, serta melibatkan lebih banyak lagi putra-putri asli sumbawa dalam kepanitiaan penyelenggaraan MXGP.

Aspek Ekonomi,sebesar 28,5%, sehingga dalam hal ini masyarakat sumbawa berharap jika dengan adanya event internasional seperti ini dapat meningkatkan UMKM dan penjualan produk asli sumbawa terhadap masyarakat luar maupun dalam sumbawa Ketika event berlangsung.

Aspek Budaya, harapan masyarakat sumbawa untuk aspek budaya adalah sebesar 19,59% sehingga dengan adanya event internasional pertama di sumbawa, dapat mendongkrak popularitas sehingga sumbawa lebih dikenal dari segi aspek budaya di mata dunia.

Aspek Sosial, berada pada angka 4% yang mana harapan masyarakat sumbawa itu mereka sangat bangga sekali karena dapat menyatukan masyarakat dari berbagai daerah yang ada di NTB dan meningkatkan persatuan masyarakat sumbawa Ketika melaksanakan event-event internasional lainnya nanti.

“Terakhir, Aspek Pariwisata , harapan masyarakat sumbawa itu sebesar 2,8%, dengan harapan dapat mendatangkan lebih banyak pelancong dalam maupun luar negeri saat pra dan pasca event berlangsung,” demikian kata Yadi.

Menanggapi hasil survei tersebut, Pemantik Pertama Heri Kurniawansyah (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Samawa) menjawab bahwa, kita perlu mengapresiasi terlebih dahulu seluruh pihak yang telah terlibat dalam keberlangsungan penyelenggaraan event internasional MXGP 2022 di Kab. Sumbawa. Dalam hal ini ia mengungkapkan ada beberapa hal yang menarik dari hasil survei yang telah dilakukan oleh MY Institute.

Pertama, kata dia, berangkat dari tingkat pengetahuan (TAHU) yakni 99,5% masyarakat itu mengetahui adanya event MXGP ini, hal ini sangat relate sekali dengan perbincangan atau realitas yang ada di masyarakat. Terlihat dari banyak sekali opini-opini berupa kritik yang disampaikan oleh masyarakat dalam berbagai platform media informasi terkait kesiapan pemerintah dalam melaksanakan event tersebut.

Hal ini, masih kata dia, justru menunjukkan bahwa pemerintah itu benar-benar bekerja, dikarenakan itu merupakan sebuah pertanda jika banyaknya komentar-komentar publik yang disampaikan oleh masyarakat.
Selanjutnya ia juga menanggapi terkait alasan pembelian tiket oleh masyarakat yang paling tinggi adalah alasan “Tiket Mahal” itu juga sangat sesuai dengan kondisi masyarakat sumbawa yang menimang harga tiket 100-150 ribu itu adalah nominal yang cukup berharga dan merupakan harga tiket termahal dalam penyelenggaraan event yang ada di Kabupaten Sumbawa.

Alasan lain juga diungkapkannya, bahwa ada juga yang “Tidak Hobi” serta karena alasan adanya “Kepentingan Pribadi” karena memang pada dasarnya masyarakat Sumbawa juga cenderung mengadakan acara keluarga atau hajat itu di akhir pekan atau hari libur sehingga bisa jadi bentrok dengan event ini.

Baca Juga:  Sapwaturrahman Raih Emas Kedua

Mengingat ini adalah kali pertama diadakannya event internasioanal di Sumbawa maka, dalam hal ini menegaskan bahwa perlu membuat point dasar bahwa MXGP ini bertujuan untuk membangun promosi kepada para investor untuk tertarik melakukan investasi di tanah kabupaten sumbawa ini.

“Melihat potensi yang yang dimiliki sumbawa dengan daya tarik Sirkuit dari MXGP itu sendiri sebagai nilai jual. Pada dasarnya kita tidak bisa hanya bicara persoalan untung dan rugi, tetapi juga harus melihat nilai baik dan buruk keuntungan yang didapatkan oleh daerah yang dalam hal ini berkaitan dengan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

“Baru setelah itu dapat dibicarakan penilaian untuk memajukan pariwisata yang ada di sumbawa. Sehingga untuk kedepannya diharapkan event internasioanl seperti ini nantinya dapat mendatangkan keuntungan yang besar juga baik itu pemerintah maupun masyarakat sebagai bagian dari kebijakan publik,” tambahnya lagi.

Disisi lain Hery Kurniawansyah juga memberikan saran, bahwa pemerintah Sumbawa perlu memperhitungkan untuk membeli saja lahan yang menjadi tempat sirkuit MXGP 2022 tersebut, demi keberlangsungan event internasional kedepannya dapat diatur dengan lebih mudah.

Menanggapi kegiatan Internasional MXGP 2022 di Kabupaten Sumbawa ini, Pemantik Kedua, Joni Firmansyah (Direktur Riset dan Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa) menjelaskan bahwa, memang jika dilihat dari segi teknis, yakni persiapan event MXGP ini cukup membuat khawatir.

Mengingat dalam hitungan hari itu, sambung dia, masih terus dilakukan pengerjaan dari sirkuit itu sendiri, yang mana mengundang banyak komentar dari masyarakat apakah event tersebut dapat terselenggarakan dengan baik. Akan tetapi pada akhirnya event ini dapat berjalan dengan baik dan berhasil.

Disamping itu, kata Joni, tetap ada beberapa catatan yang perlu matangkan lagi, lebih dioptimalkan lagi. Berbicara tentang pengalaman dalam menyelenggarkan sebuah event, Sumbawa terbilang jarang sekali dari menggelar event-event yang besar. Dalam teori sebuah pembangunan juga ada salah satu aspek yang memang kerap kali dilupakan yakni “Teknologi”.

“Dan teknologi yang dimaksud dalam penyelenggaraan event MXGP ini adalah bahwa pemerintah harus membuat “Rote Map” yang perlu dipersiap kan, contohnya saja tamu-tamu yang datang ke Sumbawa itu perlu dipikirkan akses mulai dari bandara, akses lokasi untuk mendapatkan penginpan, informasi seputar lokasi MXGP, serta penyewaan mobil,” katanya.

Melihat dari penyelenggaraan Event MXGP ini memang terlihat bahwa pemerintah maupun panitia yang terlibat itu terlalu terfokus dengan sirkuit, kemudian bagaimana mengatur stand UMKM di sepanjang area event MXGP ini berlangsung.

Untuk itu, ungka Joni, pemerintah perlu mekakukan persiapan event untuk kedepannya itu dengan lebih baik lagi dengan menggerakkan seluruh elemen yang harusnya terlibat untuk bergerak Bersama, yakni Panitia penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat Sumbawa sebagai tuan rumah.

Para pembicara dan tim survei memiliki harapan semoga saja penyelenggaraan event-event internasional kedepannya dapat lebih baik lagi, Kabupaten sumbawa selaku tuan rumah juga dapat lebih siap lagi dalam segi kesiapan infrstruktur pembangunan dan teknologinya.

“Secara garis besar penyelenggaraan kegiatan internasional MXGP 2022 dalam penilaian masyarakat sudah berhasil dan berjalan dengan baik yang kedepannya dapat lebih dimatangkan lagi dari keseluruhan aspek yang memang perlu dipersiapkan,” pungkasnya. (red)