HEADLINE

Johan Rosihan Dorong Bentuk Rapat Gabungan di DPR

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM – Sikap yang ditunjukkan oleh H. Johan Rosihan, ST sebagai wakil rakyat ditingkat pusat patut diapresiasi. Pasalnya, Legislator PKS di Senayan itu secara konsisten terus menyuarakan apa yang menjadi persoalan serius saat ini.

Betapa tidak, hingga kini beras terbilang langka. Bahkan harganya terus melonjak yang terkesan “ugal-ugalan” dan “mencekik” masyarakat. Oleh karenanya, dikesempatan ini Johan Rosihan dengan tegas mendesak beberapa hal untuk segera disikapi.

Terutama, menurut dia, kehadiran pemerintah secara nyata dalam menyikapi hal ini dengan serius. Karena dia menilai persoalaan kelangkaan dan melonjaknya harga beras sedang tidak biasa-biasa saja.

Terlebih pria yang duduk di Komisi IV DPR RI itu mengaku, bahwa pihaknya sudah turun kesejumlah daerah untuk mengkroscek persoalan ini. “Pekan kemarin kami Komisi IV sudah turun ke beberapa daerah,” ungkapnya.

“Dan saya kebetulan ke Jogja melihat beberapa kondisi gudang bulog yang memang tiba-tiba ada beras itu. Nampak dari karungnya yang baru dan lain sebagainya,” imbuh sedikit heran.

Baca Juga:  Kementerian PUPR Bangun Rusun ASN di Bengkel

Dihadapan pimpinan dan lainnya, menurut Johan Rosihan, persoalan ini tidak bisa ditangani dengan biasa-biasa saja. Terlebih sebentar lagi masuknya bulan suci ramadhan. Sehingga kebutuhan masyarakat, terutama ketersediaan beras harus bisa dipastikan aman.

“Menurut saya pimpinan, (persoalan beras) ini tidak bisa ditangani dengan biasa-biasa saja. Apalagi sebentar lagi ramadhan akan datang. Dimana kebutuhan masyarakat mayoritas muslim di Indonesia ini tentu memastikan keberadaan beras ini,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa ada sekitar 13 juta petani yang bekerja disektor ini. Hal ini, menurut Johan Rosihan, harus pula diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

“Karenanya kalau ini tidak diantisipasi segera, maka ini bisa terjadi gejolak sosial ditengah masyarakat,” kata anggota DPR RI jebolan asal Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa tersebut dengan tegas.

Baca Juga:  Ratusan Yachter Akan Nikmati Pesona Sumbawa

Johan Rosihan juga mengaku sepakat atas apa yang disampaikan rekannya saat interupsi sebelumnya. Dimana mendesak kehadiran pemerintah. Hanya saja, menurut dia, penting pula memastikan kehadiran pemerintah yang seperti apa dan bagaimana.

“Saya sepakat, kita desak kehadiran pemerintah, tetapi kita juga harus memastikan bagaimana bentuk kehadiran mereka. Saya sarankan pemerintah ini fokus betul (menyikapi) soal beras ini. Tunda dulu proyek-proyek yang mercusuar itu mau selesaikan blok sekian di IKN itu, hentikan dulu,” tegasnya.

“Alihkan uang ini ke beras, pastikan bahwa stok kita ada. Dan jangan berpikir untuk impor lagi. Kita butuh sekarang ini stok 2,5 juta ton untuk menormalisasi stok kita di bulog. Karena itu saya usulkan pak ketua, kalau pansus terlalu jauh mohon difasilitasi rapat gabungan komisi,” usulnya.

Baca Juga:  Ketua Gerindra Kota Mataram Daftar ke PDIP

Ditegaskan pria asli kelahiran Sumbawa itu, bahwa dalam menyikapi persoalan ini tidak melulu harus diserahkan ke Komisi IV yang meskipun berkaitan erat dengan bidang pada komisinya serta memiliki mitra kerja kementerian terkait.

Alangkah baiknya, tegas Johan Rosihan, menyikapi persoalan ini diperlukan kekompakkan dan kerjasama yang kuat. Yakni dengan melibatkan komisi-komisi lainnya yang ada di DPR untuk bersama-sama menyikapi persoalan krisis beras ini.

“Jangan hanya diserahkan ke komisi IV. Karena komisi IV itu betul ada Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional disitu, tapi ini juga bisa melibatkan kementerian-kementerian lain. Terutama menteri keuangan dan perdagangan dan sebaginya,” katanya.

“Usul saya pak ketua, tolong dibentuk rapat gabungan di DPR ini untuk kita mengetahui dan mendesak pemerintah betul-betul hadir menyelesaikan persoalan krisis beras yang menjadi ke khawatiran kita pada hari ini,” pungkas Johan Rosihan. (red)