
NUSRAMEDIA.COM — Mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 merupakan tanggungjawab bersama. Sebab, terselenggara lancarnya agenda lima tahunan ini pula, tidak lepas dari adanya peran serta dan dukungan semua pihak.
Oleh karenanya, kondusifitas daerah menjadi hal utama untuk diperhatikan secara bersama. Ini demi suksesnya Pemilu 2024. Pelaksanaan pencoblosan sudah di depan mata. Yaitu tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Terkait hal ini, Ketua Komisi I DPRD NTB Syirajuddin mengutarakan beberapa hal. Dimana keamanan dan ketertiban (kamtibmas) menjadi penting. Yakni, sambung dia, mutlak diciptakan secara bersama demi terwujudnya pemilu yang aman, damai, jujur dan adil.
Dalam mewujudkan itu semua, terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan secara bersama-sama. “Dilapangan yang kita pantau di masyarakat NTB, ada banyak hal yang semestinya menjadi parameter,” katanya.
“Yang memicu terjadinya hal-hal tidak diinginkan dan mengancam kamtibmas,” imbuhnya, Senin (05/02/2024). Ditegaskannya, seluruh stakeholder baik pemerintah, TNI/Polri hingga perangkat paling bawah agar massif menjaga kondusifitas NTB.
Tak kalah pentingnya, masih kata anggota DPRD Provinsi NTB jebolan dari Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima itu, juga sistem pemilihan dalam Pemilu 2024 ini. Dimana dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) menyatakan bahwa pemilih harus menyerahkan foto copy KTP sementara sudah ada data pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
“Nah, ini nantinya akan mengganggu kondisi kamtibmas di daerah ini. Sehingga kami sangat berharap kepada para penyelenggara terutama KPU dan Bawaslu lebih massif mensosialisasikan terkait dengan persoalan tersebut,” ungkapnya.
Syirajuddin menambahkan, “kampanye hitam” dalam hal ini juga harus diantisipasi dan dihindari. Artinya para kontestan pemilu tidak menggunakan cara-cara yang dilarang. Seperti halnya kampanye negatif serta politik uang. Masyarakat sebagai wajib pilih, diharapkan agar tidak diberikan hal-hal buruk yang mencederai demokrasi.
Oleh sebab itu, pemerintah, aparat keamanan, penyelenggara dan peserta pemilu harus saling bahu membahu dalam mencerdaskan wajib pilih. “Mari kita kawal bersama dan suguhkan yang terbaik bagi masyarakat. Jangan golput, datang ke TPS dan gunakan hak pilih,” demikian ajak Syirajuddin. (red)
