NUSRAMEDIA.COM — Masyarakat Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, NTB kini diresahkan dengan keberadaan dugaan mortir peninggalan kapal jepang.
Pasalnya, mortir tersebut berada tidak jauh dari garis pantai. Dikhawatirkan masih dalam keadaan aktif. Kepala Desa (kades) Labuhan Mapin Jamaluddin yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (6/7) membenarkan hal tersebut.
Dikatakannya, keberadaan mortir ini sudah diketahui oleh masyarakat setempat cukup lama. Namun masyarakat tidak berani mengambil, karena dikhawatirkan mortir masih aktif.
Masyarakat Labuhan Mapin yang mayoritas bekerja sebagai nelayan tangkap, terang Kades, kerap kali jaring yang digunakan tersangkut oleh mortir tersebut.
“Masyarakat kita kan mayoritas nelayan tangkap nah biasa nyangkut di jaring. Pas menyelam dilihat ada banyak mortir itu,” kata dia.
“Memang sudah lama diketahui oleh masyarakat Labuhan Mapin. Tapi masyarakat kita tidak berani ambil. Tetapi ketika ditahu oleh masyarakat Bungin, itu yang diambil,” tambahnya.
Menurutnya, mortir ini merupakan peninggalan kapal jepang. Karena dilokasi tersebut juga terdapat bekas kapal perang yang sudah menjadi kerangka.
Kades mengungkapkan, lokasi penemuan mortir berada tepat diperairan depan Desa Labuhan Mapin dengan jarak 1 kilometer. Kemudian kapal dimaksud berjarak sekitar 100 meter dari garis pantai.
Sementara mortir ini berserakan sekitar 300 meter dari kapal. “Kapal itu berjarak sekitar 100 meter dari pantai. Kalau di dalam kapal sudah tidak ada, karena tinggal kerangka saja,” kata Kades.
“Tapi Mortir itu yang masih banyak. Tidak di dalam kapal, jarak kapal ke mortir sekitar 300 meter,” demikian ia menambahkan.
Sementara itu, Camat Alas Barat Ardiansyah menyampaikan, memang di perairan Desa Labuhan Mapin pernah ada kapal jepang yang tenggelam.
“Memang ada mungkin ratusan butir, bahkan ribuan. Masyarakat setempat pun tidak berani mengambil karena dikhawatirkan masih aktif,” ujarnya seraya hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian.
Kemudian, Kapolres Sumbawa AKBP Esty Setyo Nugroho mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Brimob yang memiliki kemampuan serta peralatan.
“Tim Gegana sudah perjalanan ke Polsek Alas Barat untuk evakuasi mortir tersebut,” tutup orang nomor satu dilingkup Polres Sumbawa tersebut. (red)