
NUSRAMEDIA.COM — Pembangunan dermaga apung Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano telah melampaui target pengerjaan. Dimana saat ini progresnya sudah mencapai 75 persen.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidayat mengatakan, saat ini pengerjaan dermaga dalam tahap pemasangan gelagar untuk pengeboran lantai.
Berdasarkan laporan yang diterima dari pelaksana, pengerjaan tersebut lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya. Di minggu ini harusnya berada di posisi 67 persen, tetapi fakta di lapangan sudah mencapai 75 persen.
“Jadi, pengerjaannya mengalami surplus sebesar 3,68 persen, sehingga kita optimis sebelum kontrak berakhir dermaga ini bisa tuntas,” ungkapnya kepada wartawan.
Dayat – akrab Kadis disapa mengungkapkan, hingga saat ini beberapa pekerjaan yang sudah selesai.
Yakni meliputi pemancangan, pembersihan dan pemasangan aquatec dermaga apung. Pekerjaan yang tersisa saat ini tinggal pengecoran terhadap lantai dermaga. “Kalau melihat progres saat ini pengerjaan dermaga diprediksi lebih cepat dari target yang ditetapkan,” tambahnya.
Rahmat mengatakan, pembangunan dermaga tersebut dihajatkan untuk mendukung wisata bahari yakni hiu paus. Karena diakuinya untuk sementara ini belum ada dermaga yang representatif menuju ke destinasi wisata unggulan daerah tersebut.
“Dermaga ini untuk mendukung sektor wisata hiu paus dan kita berharap pembangunannya segera tuntas,” ucapnya. Dermaga ini juga diharapkan bisa menjadi akses utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata hiu paus.
Apalagi destinasi wisata unggulan itu menjadi primadona karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke khususnya ke Labuhan Jambu. “Kita berharap dengan terbangunnya dermaga apung ini, maka pelayanan kepada wisatawan bisa lebih maksimal dan nyaman,” sebutnya.
Dia pun meyakinkan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan monitoring ke lokasi pembangunan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Apalagi anggarannya cukup besar yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Kita tetap cek ke lokasi supaya tidak terjadi masalah. Bahkan kita targetkan tuntas sebelum akhir tahun 2024,” pungkasnya. (red)
