NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, Dr. H. Muhammad Syafrudin (HMS) mendampingi kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman di Kabupaten Sumbawa.
Dalam kunjungan pada Kamis (25/01/2024) lalu, Mentan Amran melakukan pembinaan terhadap petani, peternak dan penyuluh pertanian sebanyak 5.000 orang sekaligus menyerahkan bantuan di Kabupaten Sumbawa, NTB.
Hal ini dibenarkan oleh HMS, Selasa (30/01/2024). Menurut anggota DPR RI tiga periode itu, Mentan Amran juga menekankan tujuan kegiatan pembinaan tersebut. Ini mengingat pentingnya peran petani, peternak dan penyuluh.
Dimana petani, peternak dan penyuluh dinilai sebagai ujung tombak kemajuan pertanian di Indonesia, sehingga produksi pertanian tahun 2024 hingga ke depanya semakin meningkat dan bisa kembali swasembada bahkan ekspor.
Sebagaimana disampaikan Mentan Amran, kata HMS, kedatangannya di NTB telah memberikan bantuan yang totalnya mencapai sekitar Rp300 miliar. Awalnya bantuan itu untuk seminar dan lainnya.
Namun, terang HMS mengutip pernyataan Mentan Amran, sentuhan terhadap para petani dinilai lebih urgent. Seperti halnya kebutuhan bibit, traktor dan sarana pertanian lainnya untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
“Pangan ini masalah kita bersama, masalah dunia. Sekarang ini terjadi “Gorila El Nino”, pangan kita dalam kondisi tidak baik-baik saja. Kami khawatir soal itu,” kata HMS mengutip pernyataan Mentan Amran.
Sebelumnya Mentan Amran menegaskan, bahwa khusus Kabupaten Sumbawa, Kementan RI selain mengembangan komoditas lainya, tapi fokus mengembangkan budidaya jagung. Sumbawa merupakan sentra produksi jagung nasional.
Dimana dinilai pihaknya memiliki hamparan yang luas, sehingga menjadi ujung tombak penguatan persediaan stok jagung nasional untuk pemenuhun kebutuhan dalam negeri hingga ekspor.
“Kalau ini ditanam dengan hasilnya yang baik, nanti bantuan akan ditambah. Aku datang lagi ke Sumbawa harus hasilnya berlipat ganda. Produksi jagung harus kita genjot untuk kembali swasembada dan kita ekspor,” kata Mentan.
“Kita tidak lagi impor karena itu menguntungkan petani negara lain, bukan negara kita. NTB, khususnya Sumbawa dan Lombok adalah penopang pangan nasional. Kita bangun sejarah dari impor jadi ekspor, yang berkontribusi adalah NTB, khususnya Sumbawa. Kita kembalikan kejayaan ini,” sambungnya.
Amran optimis dengan program tahun 2024 yang fokus meningkatkan produksi, dalam satu dua tahun kedepan jagung akan ekspor kembali. Hal ini tentunya mampu diwujudkan mengingat Indonesia di era pemerintahan Jokowi telah berhasil menciptakan swasembada pangan selama 3 kali yakni
2017,2019,2020.
“Bukan saja swasembada tapi juga ekspor pun bisa kita wujudkan. Kami ekspor beberapa negara dan yang melakukan adalah kita semua. Makanya sengaja kami kumpulkan petani dan penyuluh hari ini, agar mengetahui apa masalahnya,” ujarnya.
“Kita selesaikan bersama. Pak Presiden Jokowi tadi menelpon saya, beliau berterimakasi kepada masyarakat NTB ksususnya Sumbawa. Permintaan saya sudah didengar, memberi tambahan pupuk Rp 14 triliun. Khusus pengecer, sayangi petani jangan dipersulit,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan dan perhatian Kementerian Pertanian selama ini terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Pemerintah Daerah Sumbawa bersama petani, peternak, dan penyuluh berkomitmen untuk pengembangan peternakan dengan membangun sistem produksi yang produktif, menguntungkan, dan berkelanjutan.
Ini sesuai dengan potensi daerah sehingga dapat berkontribusi dalam pemenuhan ketersediaan pangan nasional. “Saat ini Kabupaten Sumbawa menjadi lumbung ternak nasional dengan populasi ternak sapi dan kerbau terbesar di NTB,” katanya.
“Berdasarkan hasil registrasi ternak menggunakan aplikasi “siJINAK” Sistem Jaringan Informasi Peternakan, populasi ternak tahun 2023, sapi sebesar 300 ribu ekor dan kerbau sebesar 31 ribu ekor di NTB,” jelasnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan ini dihadiri paling sedikit 5 ribu peserta terdiri dari peternak, petani, dan penyuluh pertanian, serta tenaga peternakan dan kesehatan hewan.
“Dan peserta yang hadir pada saat ini mencapai 5 ribu peserta terdiri dari peternak, petani, kelompok tani ternak, dan elemen lainnya yang juga telah memberi kontribusi besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.
Adapun bantuan yang diserahkan Mentan Amran dalam kunjunganya ini yakni terdiri dari bantuan vaksin rabies, vaksin SE, renovasi RPH, pembangunan pengolahan pakan, dan operasional puskeswan senilai Rp 15,4 miliar untuk Kabupaten Sumbawa. Bantuan benih padi, benih jagung, dan pupuk senilai Rp 54,7 miliar untuk Kabupaten Sumbawa.
Selanjutnya, bantuan benih padi dan jagung, senilai Rp 33,9 miliar untuk Kabupaten Dompu, bantuan benih padi dan jagung senilai Rp 34,1 miliar untuk Kabupaten Bima, bantuan benih jagung Rp 4,6 miliar untuk Kota Bima dan bantuan benih padi dan jagung senilai Rp 5,1 miliar untuk Kabupaten Sumbawa Barat. (red)