
NUSRAMEDIA.COM — Pertarungan pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2024 mendatang dipastikan sangat seru dan berwarna. Selain menghadirkan para “petarung” hebat dan kuat, dalam kontestasi ini tentunya selalu ada hal yang menarik untuk disorot.
Seperti halnya dari sosok Hafid Hasyim politisi muda dari Partai NasDem. Ia merupakan pria kelahiran asli Kabupaten Sumbawa. Seharusnya, sebagai putra Sumbawa Hafid Hasyim mencalonkan diri melalui Dapil V Sumbawa-Sumbawa Barat.
Namun, ia memilih langkah gebrakan yang berbeda. Dimana Hafid Hasyim justru memilih maju melalui Dapil I Kota Mataram. Lantas apa pertimbangan atau alasan Hafid Hasyim lebih memilih bertarung dan berjuang melalui Dapil Kota Mataram?.
Kepada wartawan, Hafid Hasyim mengungkapkan sejumlah alasannya. Pertama, ia mengaku termotivasi dari sosok Gubernur NTB. Yakni Gubernur NTB Zulkieflimansyah atau kerap disapa Bang Zul. Pasalnya, sebelum menjadi Gubernur, Bang Zul justru bertarung melalui Dapil Banten.
Diceritakan Hafid Hasyim, melalui Dapil tersebut Bang Zul yang putra asli Sumbawa, NTB justru sukses menduduki DPR RI selama tiga periode. “Bayangkan dari Dapil Banten (menjadi anggota DPR RI tiga periode). Dari sini saya punya keberanian dan termotivasi melihat Pak Gubernur (Zulkieflimansyah),” ungkapnya.
“Beliau mampu bertarung di Banten, padahal beliau orang Sumbawa (NTB),” sambung pria asal Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa tersebut. Tak hanya itu, Hafid Hasyim juga menjelaskan alasan lainnya. Contoh lainnya, sebut saja seperti Lalu Budi Suryata mantan Ketua DPRD Sumbawa tiga periode.
Budi Suryata dinilainya juga merupakan seorang petarung, yang mana ia adalah putra asli Lombok, namun mampu duduk di DPRD Sumbawa. “Di Sumbawa juga ada Pak Budi Suryata (Politisi PDIP), tapi jadi Ketua DPRD Sumbawa,” kata Hafid Hasyim.
“Kemudian H MNS Kasdiono orang Jawa, tapi maju dari Dapil Kota Mataram pernah sukses jadi anggota DPRD NTB,” sambungnya sembari menegaskan semangat petarung itulah yang mendasarinya termotivasi sebagai politisi muda.
Lebih lanjut, Hafid Hasyim juga menerangkan beberapa alasan lainnya. Menurut dia, Kota Mataram, NTB adalah miniatur bangsa. Dia melihat berbeda jika dibanding dengan provinsi lainnya. “Di Provinsi lain itukan terkelompok satu suku, disini (Kota Mataram, NTB) Sasambo (Sasak, Samawa, Mbojo),” katanya.
“Saya juga diam (tinggal) di Kota Mataram ini sudah sejak dari tahun 1994 dan juga aktif diberbagai organsasi. Jadi Matara itu sangat terbuka dan mampu menerima kehadiran orang luar. Dan warga Kota Mataram ini pemilihnya cerdas-cerdas,” salut Hafid Hasyim dengan kehidupan di Ibu Kota Provinsi NTB.
Adapun yang membuat Hafid Hasyim lebih terkesan dengan warga masyarakat di Kota Mataram, dia mengaku, kerap bersosialisasi/bersilaturahim dan nyaris semua elemen masyarakat justru merespon baik dengan rencana ikhtiarnya maju bertarung mewakili masyarakat Kota Mataram menuju DPRD NTB.
“Banyak yang menawarkan bantuan, dan itupun tanpa saya minta. Ini ketika mereka tahu saya maju. Intinya, saya ingin menawarkan ide dan gagasan yang besar untuk Kota Mataram, sehingga kedepan bisa mampu jauh lebih baik. Dan saya yakin, peluang itu ada,” kata Hafid Hasyim sembari berterimakasih atas respon masyarakat di Kota Mataram.
Hafid Hasyim menyatakan optimistis akan mampu duduk di Udayana pada 2024 mendatang. Segala lini, menurut dia, semua tim dan jaringan terus berjalan. Termasuk merangkul para milenial. Ini untuk memantapkan segala sesuatunya.
“Intensitas sosialisasi dan silaturahim jalan terus. Jaringan juga terus kita mantapkan,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Hafid Hasyim tercatat juga pernah menduduki posisi penting disejumlah organisasi. Antara lainnya pernah menjadi Sekretaris KNPI NTB, Wakil Ketua KADIN NTB, KONI NTB, Gapensi, termasuk Ketua Harian e-Sport NTB bahkan Ketua Milenial Anies Baswedan NTB. (red)
