
NUSRAMEDIA.COM — Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB dalam waktu dekat ini.
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB, H Lalu Hadrian Irfani, Selasa 23 April 2024 di Kota Mataram. Pasalnya, ia mengaku perihatin. Ia menilai masih cukup banyak pelajar di NTB yang tersangkut persoalan hukum.
Mulai dari persoalan narkoba, perkelahian/kenalakan remaja. Bahkan tak sedikit juga pelajar yang tersangkut pelanggaran ITE lantaran kurang bijak dalam bersosial media serta masih banyak lagi persoalan lainnya.
Menurut dia, hal ini menjadi penting untuk dijadikan perhatian bersama. Terutama pihak sekolah, dinas dikbud termasuk para orang tua. Terjadinya hal ini, karena dinilai kurangnya upaya antisipasi/pencegahan.
“Termasuk soal pembinaan upaya preventif dari pihak sekolah masih sangat kurang. Kita berharap sekolah juga harus bisa melakukan upaya-upaya pencegahan,” kata pria yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB tersebut.
“Jadi upaya-upaya pembinaan, pencegahan itu penting. Begitu juga sosialisasi, harus dimaksimalkan. Sosialisasi tentang narkoba, pelecehan sexual, bahaya tindak pidana yang dilakukan pelajar dikalangan remaja. Nah, itu saya lihat kurang. Perlu digalakkan (sosialisasi),” sambungnya.
Persoalan ini, menurut Lalu Hadrian Irfani, tidak hanya menjadi fokus pihak sekolah, namun juga harus menjadi perhatian pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta para orang tua maupun keluarga dari peserta didik.
Tak lupa, pria yang kerap disapa Lalu Arie itu mengingatkan Dinas Dikbud, bahwa persoalan pendidikan tidak hanya terfokus pada masalah peningkatan infrastruktur, namun penting pula pada peningkatan SDM dan moral anak didik.
“Kedepan kita berharap, Dikbud itu tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tapi juga perlu melakukan peningkatan kualitas SDM dan moral anak didik kita. Ini penting menjadi perhatian,” ingat anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil Lombok Tengah tersebut.
Hal yang dikatakannya, bukan tanpa dasar. Ia mengaku kerap mendengar kabar-kabar yang kurang mengenakan. Terutama yang terjadi di NTB. “Beberapa hari ini kita mendengar berita kurang mengenakan. Terutama kita di NTB oleh pelajar kita dikalangan SMA,” katanya.
Oleh karenanya, dia menegaskan bahwa ini benar-benar menjadi persoalan serius dan penting untuk disikapi. “Harus jadi perhatian serius. Mungkin dalam waktu dekat kita akan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Dikbud khusus membahas masalah ini,” tegas Lalu Arie. (red)
