NUSRAMEDIA.COM — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram bersama Direktur, Wakil Direktur dan rombongan Pascasarjana UIN Mataram berkunjung ke Malaysia.
Ini dalam rangka pengabdian masyarakat internasional yang juga bagian dari kegiatan akademik. Kunjungan di Negeri Jiran itu berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 8-9 Agustus 2023.
Usai pengabdian masyarakat internasional terlaksana di Universitas Utara Malaysia (UUM) dalam bentuk “academic writing”, dilanjutkan lagi dengan pengabdian internasional lainnya.
Yaitu lawatan pembinaan ke Lembaga Zakat Negeri Kedah Darul Aman (LZNK) Malaysia pada 9 Agustus 2023. Tibanya Rektor UIN Mataram dan rombongan di Menara Zakat LZNK disambut langsung oleh Dr. Mohd Faisal Bin Mustafa selaku Deputy Chief Executive Officer.
Dr. Mohd Faisal Bin Mustafa didampingi pula oleh Mohamad Zaidi Bin Azizan selaku Chief Collection Officer dan Mohamad Suraidi Bin Saad selaku Ketua Pegawai Agihan. Rombongan UIN Mataram diajak berkeliling melihat fasilitas, sarana prasarana dan office pelayanan LZNK.
Setelah itu, mereka secara bersama berukar pandangan dalam berbagai aspek terkait pengelolaan zakat. Menurut Dr. Mohd Faisal Bin Mustafa, bahwa Lombok adalah permata Indonesia. Sehingga tak heran, banyak wisatawan berkunjung ke NTB.
“Bagi orang Malaysia, Lombok adalah permata Indonesia, sehingga banyak pelancong bercuti kesana. Kami pun tertarik melakukan lawatan balik (dalam waktu dekat),” kata Dr. Mohd Faisal Bin Mustafa.
“Dan kita bangun kerjasama melalui beasiswa pendidikan, barangkali ada kedepannya anak Malaysia berkuliah disana,” sambung Deputy Chief Executive Officer LZNK Malaysia ini.
Sementara itu, Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir diberikan kesempatan memberikan pembinaan kepada pegawai LZNK tentang optimalisasi pengelolaan zakat.
Prof Masnun kerap Rektor UIN Mataram disapa menyampaikan bahwa, diskursus tentang zakat menjadi salah satu tema pokok di UIN Mataram dalam pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Menurut dia, optimalisasi zakat menjadi tanggungjawab bersama dengan pengelolaan yang optimal serta didukung manajemen yang profesional. Di Indonesia sendiri, sambungnya, selain pemerintah memiliki lembaga zakat yang dikelola langsung disebut BAZNAS juga terdapat lembaga lainnya.
Yakni, sebut Prof Masnun, seperti LAZISNU, LAZIZMU, dan LAZ lainnya di Indonesia. Tujuannya, tegas Prof Masnun, ialah sama untuk optimalisasi zakat.
Oleh karena itu, semestinya gerakkan zakat semakin luar biasa dengan melakukan terobosan dan inovasi seperti pemanfaatan digital atau digitalisasi zakat. “Inilah yang harus kita ciptakan dan jalani bersama,” katanya.
“Maka dari itu, untuk merealisasikannya penting melakukan kerjasama tidak sebatas nasional, tapi juga internasional seperti agenda ini,” demikian Rektor UIN Mataram yang dikenal santun dan ramah ini menambahkan.
Sekedar informasi, tema optimalisasi zakat pun menjadi pemantik diskusi dalam bertukar pikir sebagai upaya memantapkan pengurusan zakat di LZNK sampai pada sharing IT dengan menampilkan digital zakat yang dimiliki LZNK.
Agenda silaturahim ini diakhiri dengan saling tukar cinderamata berupa plakat, buku dan hasil kajian UIN Mataram tentang zakat. Begitupun dengan LZNK memberikan tanda hati.
Mereka secar bersama juga berharap, kegiatan pengabdian internasional ini bukan yang pertama dan terakhir. Namun menjadi sebuah titik awal yang berkelanjutan kedepannya. Ini demi kejayaan bersama. (red)
