Beranda JALAN HIJRAH Tata Cara, Niat dan Keutamaan Sholat Sunnah Wudhu

Tata Cara, Niat dan Keutamaan Sholat Sunnah Wudhu

Foto : Istimewa

RELIGI — Sholat sunnah wudhu dikerjakan sebelum mengerjakan sholat lainnya. Sholat sunnah wudhu tentunya sangat pas jika dikerjakan tiap selesai berwudhu.

Amalan ini termasuk dalam kelompok sholat sunnah ghairu rawatib yang artinya salat dikerjakan akibat terikat pada waktu, tempat, dan keadaan tertentu.

Sholat ini pula dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan kemudahan dalam berwudhu. Hukum pengerjaan salat sunnah wudhu adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.

Sholat sunnah ini umumnya terdiri dari dua raka’at dan dapat dikerjakan kapanpun. Selama pengerjaannya dilakukan setelah berwudhu dan diluar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat.

Seperti halnya sholat sunnah lainnya, sholat sunnah wudhu diawali dengan membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama dan diakhiri dengan salam. Perbedaannya hanya terletak pada bacaan niatnya sebagai berikut ini :

1. NIAT SHOLAT SUNNAH WUDHU 2 RAKA’AT SERTA ARTINYA 

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوُضُوءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin : Usholli sunnatal wudhuu’i rak’ataini lillahi ta’ala.

Artinya : “Aku niat sholat sunnah wudhu 2 raka’at karena Allah ta’ala,”

2. KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH WUDHU 

Melalui keterangan haditsnya, Rasulullah SAW sudah banyak menjelaskan keutamaan dari amalan sunnah ini. Salah satunya disebut sebagai amalan yang rutin dilakukan Bilal bin Rabbah, muazin pertama di dunia, hingga membuat derap langkah sandalnya terdengar hingga surga.

حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمَلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ، إِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ فِي الْجَنَّةِ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي مِنْ أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ

Artinya : Bahwa Nabi SAW bertanya kepada Bilal pada waktu salat subuh, “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apakah yang kau lakukan dalam Islam sehingga saya telah mendengar detak suara sandalmu di surga?” Bilal menjawab, “Sesungguhnya tidak ada amal baik yang saya kerjakan kecuali setiap kali berwudhu malam atau siang, saya salat (sunnah) dengan wudhu untuk salat yang diwajibkan,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menyebut keutamaan salat sunnah wudhu dapat menghapuskan dosa yang telah lalu. Dari Utsman bin Affan RA, beliau berkata bahwa melihat Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُحَدِّثْ فِيهِمَا نَفْسَهُ غَفَرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Siapa saja yang berwudhu seperti wudhuku yang ini kemudian dia salat dua rakaat dengan tidak berbicara (masalah dunia) di dalamnya maka diampuni dosanya (yang kecil) yang telah lalu,” (HR Muslim).

Disebutkan pula oleh ‘Uqbah bin Amir RA, salat sunnah wudhu pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai amalan dengan ganjaran surga. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ يَقْبَلُ بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Artinya : “Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya dan salat 2 rakaat (salat sunnah wudhu) dengan hati dan wajahnya kecuali wajib baginya surga,” (HR Muslim). (*)