Beranda SOSMAS Bang Zul : Kalau Orang Baik Jauh dari Politik, Maka..

Bang Zul : Kalau Orang Baik Jauh dari Politik, Maka..

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Tak kenal lelah, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah terus menjaga jalinan silaturahim yang terbangun baik dengan semua elemen masyarakat.

Selasa (18/10), orang nomor satu di NTB itu berkunjung di Desa O’o, Dompu Timur. Dikesempatan audiensi bersama tokoh masyarakat setempat, ada hal yang menarik disampaikan gubernur.

Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa berharap, agar para ulama tidak menjauhi politik. Sebagai orang-orang baik, seharusnya bisa terjun memberikan kontribusi positif terhadap negeri.

“Jangan alergi dengan politik, karena kalau orang-orang baik jauh dari politik maka kekuasaan akan berada ditangan orang jahat,” kata mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut.

Baca Juga:  BPBD Sumbawa Tetapkan Dua Desa Tangguh Bencana 2024

Doktor Ekonomi Industri ini juga menegaskan, bahwa dengan memiliki kekuasaan, seorang pemimpin bisa menentukan nasib orang banyak. Terutama dalam nenolong masyarakat miskin dan lemah dengan kekuasan yang ada.

Ia menambahkan, dengan memiliki kekuasaan, seorang pemimpin bisa menentukan nasib orang banyak juga menolong orang miskin dan orang yang lemah dengan kekuasaan yang ada.

Haidir yang tak lain adalah mantan Ketua Adat Donggo, Dompu menyampaikan, seiring dengan meningkatnya dakwah islam, kemajuan dari pembinaan moral warga Dompu dinilainya sudah sangat baik.

Baca Juga:  Kepala UPTD Layanan Digital NTB Hadiri Bimtek Peningkatan Kapasitas SDM Pengentri Data

“Cara pandang kami terhadap negara dan politik itu sudah banyak berubah. Dan kami juga sekarang banyak terlibat untuk membina bersama umat berjuang untuk mempertahankan negeri,” urainya.

Disisi lain, sebut dia, mayoritas penduduk Kabupaten Dompu adalah petani. Masyarakat berharap pemerintah setempat dapat mengantisipasi dan menetapkan harga pupuk yang pasti untuk para tani.

Terlebih lagi pada tahun lalu pupuk non-subsidi dapat dibeli dengan harga Rp 450 ribu per/sak, tetapi sekarang naik hingga Rp 600 ribu per/sak.

Baca Juga:  Makanan Khas Sumbawa Dikenalkan Melalui Pameran Temporer

Kemudian, Syahrul Parsan yang juga Wakil Bupati Dompu menjelaskan, untuk stok pupuk para petani sebenarnya sudah cukup. Namun adanya penjarahan menyebabkan pupuk tidak terdistribusi dengan maksimal.

“Para distributor pupuk sudah berjanji, bagi pengecer yang bermain-main akan langsung kami cabut izinnya,” demikian pungkas Syahrul Parsan. (red)