NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Forum Komunikasi Lintas Etnis (FKLE) bersama dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Kabupaten Sumbawa, melaksanakan kegaiatan diskusi bersama Organisasi Kepemudaan, Penggiat Media, dan Insan Pers, Sabtu (21/11/2020) di Raberas Resto, Sumbawa.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi penyebaran berita bohong (Hoax), dan isu SARA selama kampanye melalui media massa, cetak maupun elektronik pada Pilkada Kabupaten Sumbawa Tahun 2020.
Hadir sebagai pembicara, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi KPU Sumbawa Muhammad Ali, S.Ap., dan Kordinator Bidang Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sumvawa, A. Agusti, S.Pd.I., dan Kepala Dinas Diskominfotik Sumbawa atau yang mewakili.
Hadir peda diskusi tersebut, Ketua FKLE beserta seluruh anggota, Ketua PWI, Pengurus IJTI Sumbawa, penggiat media sosial, serta para Organisasi Kepemudaan.
Ketua FKLE Sumbawa, Agus Heryanto, SE., menyampaikan, diselenggakannya kegiatan ini untuk memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat bahwa Pilkada adalah amanat konstitusi yang harus dilaksanakan.
Menurutnya, perbedaan adalah suata hal yang biasa dalam politik. Namun demikian, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, perdamaian, khususnya di Kabupaten Sumbawa.
“Mari bersama-sama kita jaga kondusifitas Sumbawa agar tetap damai. Kita ciptakan Pilkada damai, Pilkada sehat ditengah pandemi serta tidak percaya dan tidak menyebar hoax,” ujarnya.
Selain itu tambah Agus, dalam Pilkada tidak bisa dipungkiri rentan dengan berita atau informasi-informasi bohong atau hoax, isu SARA yang mengandung unsur perpecahan, terutama di media sosoal. Untuk itu, ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat mengantisipasi hal-hal demikian. Melalui kesempatan ini juga, ia mengajak semua pihak terutama wajib pilih untuk berpartisipasi mensukseskan Pilkada Sumbawa tahun 2020.
“Harus kita sukseskan dengan riang gembira. Pilkada damai tanpa berita bohong,” tandasnya
Sementara perwakilan IJTI Sumbawa, Irwansyah SE, mengatakan, Kegiatan ini berlangsung dengan mengedepankan protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan menggunakan sabun oleh setiap peserta yang hadir, menjaga jarak duduk peserta, serta tetap menggunakan masker.
“Kegiatan dirangkaikan pada hari minggu, yaitu penandatanganan petisi di atas spanduk berukuran 12 meter, tentang pilkada damai dan sehat serta anti hoax bagi pengguna jalan dan masyarakat yang melintas di simpang samota,” pungkasnya. (red)