
NUSRAMEDIA.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa memperkirakan sekitar 34.807 jiwa akan terdampak kekeringan jelang puncak musim kemarau.
Berdasarkan data yang ada, sebanyak 12 kecamatan dengan 29 desa dan 73 dusun terdampak kekeringan. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak mencapai 8.723 atau sekitar 34.807 jiwa.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, M Nurhidayat. Meskipun data tersebut berasal dari tahun sebelumnya, BPBD Sumbawa akan melakukan pembaruan data sesuai perkembangan lapangan.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan dan akan segera melakukan distribusi air bersih ke masyarakat yang membutuhkan.
Pola penyaluran air bersih akan dilakukan berdasarkan permintaan. Kondisi kekeringan saat ini bervariasi, dengan beberapa daerah yang menjadi langganan kekeringan.
Terutama di wilayah pesisir dan dataran tinggi, mengalami kekurangan air yang signifikan. Daerah-daerah ini akan menjadi prioritas penanganan.
Pemerintah masih melakukan pendistribusian air bersih secara berkala karena keterbatasan anggaran. Hingga saat ini, 29 desa telah meminta distribusi air bersih dan BPBD Sumbawa terus melakukan pemantauan untuk penanganan lebih lanjut. (red)













