NUSRAMEDIA.COM — Dr. H. Muhammad Syafrudin atau biasa disapa HMS kembali memberikan bantuan kepada masyarakat di Pulau Sumbawa.
Kali ini berupa program klaster tambak udang melalui aspirasinya. Bantuan itu menyasar bagi petambak udang di Kabupaten Sumbawa.
Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu menegaskan bahwa dirinya secara bertahap terus berupaya mengajukan pemerintah pusat terkait bantuan klaster.
Dengan harapan, kata HMS, semua petambak udang di Pulau Sumbawa akan mendapatkan manfaat lebih dalam meningkatkan produksinya.
Sementara itu, Suwando Adhi selaku Staf Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada HMS.
Menurut pria yang kerap disapa Iwan itu, bahwa kegiatan klaster tambak udang di Kabupaten Sumbawa ini merupakan salah satu program prioritas nasional.
Yaitu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka peningkatan ekspor untuk pemenuhan target atau kebutuhan pasar dan program ketahanan pangan nasional.
Maka pemerintah dalam hal ini KKP mendorong peningkatan produksi udang. Upaya peningkatan produktivitas udang dapat dilakukan dengan membuat kegiatan dan percontohan.
Yaitu berupa klaster tambak udang dikawasan yang memiliki potensi perikanan dengan penerapan teknologi semi intensif atau intensif yang berkelanjutan.
Dengan adanya klaster tambak udang ini, diharapkan terjadi percepatan pengembangan yang signifikan dikawasan tersebut. Terdapat dua kelompok penerima bantuan klaster tambak udang Sumbawa.
“Paket pertama untuk Pokdakan Vanami Sukses Lestari dengan ketua Nurdin Marjuni beralamat di Dusun Pidang, Desa Lab. Pidang, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa dengan luasan 5 Ha,” katanya.
“Kemudian paket kedua di terima Pokdakan Cahaya Buin Baru, ketua Ramanda Sahroni alamat Dusun Propok, Desa Buin Baru, Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa dengan luasan 5 Ha,” sambungnya.
Dijelaskan, paket bantuan klaster tambak udang Sumbawa ini terdiri dari dua bagian, yaitu pertama konstruksi tambak, dan kedua adalah sarana dan prasarana pendukung.
Yaitu mulai dari benih, dan peralatan seperti pompa, kincir, genset sampai pada pembangunan pendukung seperti gudang pakan, rumah operator dan rumah genset.
“Serta dukungan teknis atau pendampingan teknis yang diberikan untuk kelompok penerima dari mulai persiapan, kontruksi, persiapan tebar hingga teknis budidayanya,” terangnya.
Iwan berharap kepada kelompok yang menerima klaster tambak udang ini, agar dapat secara mandiri mengelola tambak klaster yang sudah diserahkan serta melaksanakan budidaya secara berkelanjutan.
Termasuk ramah lingkungan dan dapat berkembang dan meningkatkan produksi budidaya khususnya udang serta bisa menularkan ilmunya kepada kelompok lain berbudidaya. (red)