Direktur Poltekpar Lombok didampingi Pembantu Direktur (Pudir) I dan II. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok Harry Rachmat Widjaja menegaskan, media masa berperan sangat penting. Terlebih dalam menyajikan atau menyuarakan berbagai hal positif terhadap publik. Terutama dalam hal kepariwisataan di Nusa Tenggara Barat.

Terlebih lagi dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB yang masuk dalam Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN). “Peran media sangat penting. Lombok-Sumbawa sangat diuntungkan dengan adanya KEK Mandalika,” ujar Harry Rachmat Widjaja.

Hal ini dikatakan tepatnya dalam kegiatan Forum Komunikasi Kehumasan Politeknik Pariwisata Lombok 2022. Adapun tema besar yang diangkat, yaitu “Perkuat Sinergi Media Massa Menuju Kebangkitan Pariwisata NTB”, Kamis (1/12) di Hotel Santika Mataram.

Menurut dia, Poltekpar Lombok terus berupaya melakukan berbagai hal positif. Terutama dalam berkontribusi membangkitkan pariwisata NTB, Indonesia. Utamanya, kata Harry Rachmat Widjaja, yaitu
dari sisi penyiapan sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan. SDM yang mumpuni menjadi konsen untuk diciptakan.

Bahkan para lulusan Poltekpar Lombok, ungkap dia, telah melahirkan banyak lulusan yang berdaya saing. “Sudah ada 985 alumni, wisuda pertama tahun 2020 yang dilaksanakan secar daring sebanyak 314 orang,” ujarnya. “Kemudian wisuda kedua 341 orang yang dulu konsepnya drive true ala-ala MotoGP bertempat di gedung Rektorat Poltekpar Lombok dan wisuda ketiga kita gelar di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah,” imbuhnya.

Ia menyebutkan bahwa dari dua wisuda yang digelar, Poltekpar Lombok menghadirkan konsep bursa kerja khusus dengan mempertemukan pihak industry dan alumni atau wisudawan Poltekpar Lombok. “Alhamdulillah, ditahun 2021 yang lalu, ada kurang lebih 2.500-an lowongan pekerjaan dari 655 waktu itu jumlahnya seharusnya terkaper semua tidak ada yang menganggur,” ungkapnya.

“Dan ditahun 2022 ini ada kurang lebih 1.500-an lowongan pekerjaan dari 20 perusahaan dan alumninya 293. Seharusnya tidak ada yang menganggur jika semua dapat mengambil peran,” sambungnya. Perguruan Tinggi Poltekpar Lombok juga telah terakreditasi dengan nilai baik sekali. Sehingga ini menjadi kebanggaan mengingat Poltekpar Lombok baru berusia 6 tahun.

Hal ini membuktikan bahwa Poltekpar Lombok tidak bisa dilihat sebagai balita yang baru bisa melangkah. “Kami ini disejajarkan dengan Poltekpar-Poltekpar lainnya yang sudah 30 tahun untuk Medan dan Makasar kemudian Bali 44 tahun dan Bandung yang sudah berusia 60 tahun,” urainya. Menurut dia, Poltekpar Lombok memiliki wilayah pengembangan SDM bukan hanya di NTB, tetapi juga di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah termasuk di Maluku dan Maluku Utara.

“95 persen kami berada di Nusa Tenggara Barat (Lombok-Sumbawa). Jadi kalau ada kegiatan kami yang ada di Kaltim, Kalteng, Maluku, Maluku Utara sebab itu adalah tugas dan tanggungjawab kami,” katanya. Seluruh Poltekpar punya peran dan wilayah pengembangan SDM masing-masing.

Kedepan bukan hanya 6 Poltekpar yang ada yakni Medan, Palembang, Bandung, Bali, Lombok dan Makasar tapi akan hadir di Papua, Labuan Bajo, Seragen dan Malang. Sehingga nantinya kedepan peran-peran wilayah dari Poltekpar akan kecil. Sebab, kata dia, terdapat penambahan Poltekpar yang lainnya. “Tentunya Poltekpar Lombok akan lebih fokus di Nusa Tenggara Barat,” tutupnya. (red)