NUSRAMEDIA.COM — Penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Sumbawa masih terus berlangsung. Sejauh ini, realisasi yang sudah berhasil dilakukan mencapai 1.656 ton setara beras.
Demikian diungkapkan Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Sumbawa, Omar Sahrif S.T., M.T kepada wartawan, Selasa (19/4/22). Dikatakan, capain tersebut masih terhitung rendah jika dibandingkan dengan target serapan di tahun ini sekitar 30 ribu ton.
“Tentu pada masa ini kami terus melakukan giat pengadaan. Karena memang yang ditargetkan pada Kantor Cabang Sumbawa kurang lebih sekitar 30 ribu ton. Memang masih jauh dari target,” ujarnya.
Diakui Omar – akrabnya disapa, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan beras kali ini. Seperti kapasitas gudang Bulog Sumbawa yang masih dalam kondisi penuh. Sehingga hanya sedikit ketersediaan ruang untuk dilakukan penambahan.
“Pada saat ini saja stok yang ada di gudang itu kurang lebih ada sekitar 20 ribu ton. Mengingat kapasitas efektif itu sekitar 23 ribu ton, maka kami masih belum bisa melakukan pengadaan secara besar besaran,” sebutnya.
Selain itu menurutnya, kendala lain yang terjadi yakni karena sudah tidak adanya lagi bantuan sosial beras bagi masyarakat. Dimana bantuan sosial yang ada saat ini hanya berupa uang. Sehingga hal ini berdampak pada lambatnya penyaluran dalam gudang.
Omar menerangkan, upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kondisi ini yaitu pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Kantor Bulog di daerah lain, salah satunya NTT untuk dilakukan movenas atau pemindahan stok beras.
“Beberapa antisipasi untuk bisa melakukan penyalurannya seperti melakukan pemindahan stok. Namun demikian, memang kita harus sadari bahwa pemindahan stok pun tidak banyak karena sama kondisinya dengan kita di tempat daerah lain penyalurannya juga sedikit. Nah kalau seandainya memang ada penyaluran secara rutin setiap bulan, setiap tahun secara nasional baru terasa perubahannya,” jelasnya.
Meskipun realisasi pengadaan beras ini masih rendah, namun pihaknya tetap optimis dapat mencapai target Tahun 2022 yang sudah ditetapkan. “Barangkali untuk meningkatkan kembali capaian pengadaan dengan tidak melihat kapasitas gudang yang ada, kami sudah membangun yang namanya Modern Rice Milling Plant (MRMP) dengan kapasitas sekitar 6 ribu ton GKG,” katanya.
“Pada saat ini progresnya sudah hampir selesai diperkirakan pada bulan juni akan running test. Sehingga disitulah kita akan melakukan pengadaan secara besar besaran untuk mencapai GKG 6 ribu ton atau GKP sekitar 7 ribu ton. Kita masih optimis,” pungkasnya. (red)