NUSRAMEDIA.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa dibantu dengan BWS (Balai Wilayah Sungai) NT1 (Nusa Tenggara 1) menyalurkan sekitar 5000 bronjong untuk mengantisipasi banjir yang sering terjadi di Kabupaten Sumbawa.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumbawa, Rusdianto AR kepada media ini, Kamis (1/2/2024). Sebelum membangun bronjong, pihaknya bersama BWS NT1 terlebih dahulu melakukan pengecekan lapangan.
“Kita bersama-sama berkolaborasi dalam hal penanganan kebencanaan dengan mengusung konsep petahelik. Sehingga tidak hanya kami sendiri tetapi melibatkan elemen-elemen, komunitas lain, apa yang bisa kita lakukan kebetulan di BWS menyiapkan ada sekitar 5000an bronjong yang akan berlanjut, kalau kegiatan ini bagus terlaksana dengan baik,” terangnya.
Diungkapkan, bronjong-bronjong yang dipantau tersebut tersebar di 34 titik yang rawan terkena banjir. Terutama jika entitas hujan melebihi batas normal. “Kinerja yang dilakukan BPBD sangat bagus dilihat dari kecepatan, ketepatan, keakuratan dan sebagai macamnya,” katanya.
“Juga kolaborasi dengan desa yang dilakukan untuk penanganan daerah darurat seperti dam, bronjong, tebing-tebing yang akan menggangu tempat tinggal masyarakat atau mengganggu daerah-daerah perkebunan, persawahan, dan sebagai macamnya, sehingga ada sekitar 34 yang kita titikkan,” sambungnya.
Ia juga menambahkan, informasi terkait bencana akan dikross check terlebih dahulu untuk memastikak kebenarannya. Terutama informasi yang diperoleh dari media sosial.
Lebih jauh dijelaskan, dari pemasangan ke 5000 bronjong ini dilakukan beberapa tahap. Untuk tahap pertama telah dipasang bronjong 1.284 di beberapa titik. Salah satu yang sudah tuntas yakni di Desa Lawin Kecamatan Ropang.
Ia berharap kedepannya kegiatan ini bisa terlaksana dengan adanya bantuan dari masyarakat. Karena masyarakat yang merasakan juga hasilnya. “Kita sebagai manusia jangan mencemari dan mengotori lingkungan, karena lambat laun kita akan merasakan dampak negatif dari perbuatan kita sendiri seperti misalnya bencana banjir atau hal-hal negatif yang berdampak pada lingkungan sekitar kita,” pungkasnya. (red)