Beranda EKBIS Dinas KUKMIndag Sumbawa Terus Pantau Harga Pangan

Dinas KUKMIndag Sumbawa Terus Pantau Harga Pangan

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKMIndag) Sumbawa, Sakliyane Andriani. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKMIndag) terus melakukan pemantauan.

Pemantauan dilakukan secara rutin. Ini berkaitan dengan harga bahan pangan. Terutama beras yang harganya melonjak menjelang bulan Ramadhan.

“Pantauan kita tiap hari, jadi datanya dikirim ke kementerian dan ke aplikasi siandini, tiap hari Senin sampai Jum’at Sabtu Minggunya libur,” ujar Kabid Perdagangan Dinas KUKMIndag Sumbawa, Sakliyane Andriani.

Kepada wartawan Selasa (27/2/2024), dia juga menyebutkan, berdasarkan data pantauan harga hingga 26 Februari kemarin, harga beberapa bahan pangan masih tinggi, terutama di beras.

Baca Juga:  DPRD Sumbawa Minta Dikes Lakukan Deteksi Awal Penyakit Menular

Sementara untuk bahan pangan yang lain masih cukup stabil. “Untuk sementara saat ini yang signifikan cuma beras premium di angka Rp. 17.000/kg, beras medium di angka Rp. 16.300/kg,” katanya.

“Sedangkan untuk komoditi lain seperti cabai, cabai keriting, cabai rawit, dan tomat terbilang cukup normal,” tambahnya. Menurut dia, penyebab naiknya harga bahan pokok tersebut terjadi karena faktor cuaca.

Selain itu, penyebab lainnya yaitu barang yang dipasok berasal dari luar wilayah sumbawa, dari pulau Lombok. Sementara terkait harga beras lanjutnya, Pemda Sumbawa telah bekerjasama dengan Bulog untuk pengendalian harga di pasaran.

Baca Juga:  Lima Fraksi di Udayana Tolak Interpelasi

“Kita bekerjasama dengan Bulog untuk pengendalian harga. Kemarin sudah mulai dilakukan penyebaran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga sesuai HET,” ungkapnya.

Kedepan, pihaknya berharap tidak ada lonjakan harga bahan pangan terutama di komoditi beras menjelang bulan Ramadhan. Diminta kepada warga Sumbawa tidak perlu panik dengan kondisi seperti saat ini.

Sebab pemerintah akan berusaha cepat dan tanggap dengan permasalahan yang ada dipasaran, seperti mengeluarkan beras SPHP dengan harga yang kurang dari harga yang beredar di pasaran. (red) 

Baca Juga:  Realisasi Investasi di Sumbawa Capai Rp1,6 Triliun di Tahun 2024