
NUSRAMEDIA.COM — Dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani, anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan kembali menggelar sekaligus membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) di Pulau Sumbawa.
Kali ini kegiatan bimtek itu terlaksana tepatnya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Giat tersebut berlangsung di Aula DPD II Partai Golkar Sumbawa Barat. Johan Rosihan yang dikonfirmasi Selasa (28/2) membenarkan adanya kegiatan tersebut.
Dikatakannya, pasca pandemi seperti saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kerap melaksanakan berbagai kegiatan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan para petani.
“Kegiatan ini digelar dengan tujuan agar penyuluh dan petani dapat memahami pendidikan untuk menjadi seorang petani yang handal serta mampu meningkatkan hasil pertanian di KSB yang kita cintai ini,” kata Johan Rosihan.
Pria yang juga merupakan Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Bali, NTB dan NTT (Bali-Nusra) tersebut menegaskan bahwa, kegiatan itu dirancang meningkatkan kualitas petani agar memiliki daya saing.
“Kesejahteraan dan meningkatkan kualitas atau indeks pertanian sesuai dengan amanat pemerintah. Salah satu faktor peningkat daya saing adalah dari SDM,” kata anggota DPR RI jebolan asal Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini.
“Karena itulah komis IV yang bermitra dengan kementerian pertanian memperbanyak kegiatan seperti ini untuk mengembangkan SDM petani,” sambung Johan Rosihan.
Berada di komisi IV, pria kelahiran asal Kabupaten Sumbawa, NTB itu berusaha menggali kebutuhan masyarakat melalui pertemuan secara langsung dengan petani, salah satunya dalam kegiatan bimtek.
“Saya sudah menyarankan kepada kementrian, kurangi biaya rapat agar kami bisa memperbanyak kegiatan seperti ini di dapil. Mudah-mudahan kegiatan ini terlaksana dengan baik tidak banyak politisasi tapi lebih kepada meningkatkan kapastitas penyuluh dan petani,” urainya.
“Agar aspirasi pokir tidak hanya dalam bentun fisik, meskipun kegiatan seperti ini tidak menarik bagi anggota DPR, tapi kegiatan ini menghubungkan kondisi alam dan SDM yang ada, bertemu penyuluh dan petani harus menjadi kebanggan,” imbuhnya.
Dia juga mengaku, bahwa sebelumnya dikesempatan bimtek, dalam sambutannya mengatakan, jika petani bukan sekedar pekerjaan, namun melibatkan Tuhan dalam setiap prosesnya.
“Petani membantu Tuhan untuk memenuhi rasa lapar dan kebutuhan pangan yang dialami oleh manusia. Karena ini adalah tugas ketuhanan, sehingga kita tidak boleh hanya menjadi petani. Kita perlu berkembang dan memiliki daya saing untuk menjadi petani yang berkualitas,” tuturnya.
Oleh karenanya, Johan Rosihan berharap kegiatan itu tidak hanya berfokus di mentor saja, namun juga bersifat dua arah agar petani bisa berdiskusi dan mencari solusi dengan pendekatan ilmu dan kenyataan di lapangan.
Kepada peserta petani yang mengikuti kegiatan tersebut Johan Rosihan juga berharap, agar dapat menyerap apa yang disampaikan oleh pemateri. “Karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas hasil pertanian seperti komoditi jagung hibrida, padi maupun komoditi lainnya,” pungkasnya. (red)
