NUSRAMEDIA.COM — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Mori Hanafi menyambut baik adanya wacana pembangunan Sirkuit Kuda Pacu Internasional di Mandalika, Lombok Tengah.
Menurut Mori Hanafi, wacana tersebut merupakan hal yang sangat positif dan patut diapresiasi. “Kalau memang bisa dibangunkan oleh pemerintah pusat atau ITDC, kita akan senang sekali,” ujarnya di Mataram.
“Karena biaya pembangunan sirkuit kuda pacu ini mahal sekali. Bisa lebih dari 300 miliar,” sambung pria yang juga Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) NTB tersebut.
Apabila wacana itu dapat terlealisasikan, masih kata Mori Hanafi, pihaknya menilai maka kedepannya akan memberikan dampak yang luar biasa. Terutama terhadap kemajuan dunia olahraga berkuda di NTB.
Apalagi diketahui bersama, lanjut dia, NTB pada tahun 2028 mendatang juga akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kalau dibangun disana, otomatis akan banyak atlet dan kuda-kuda handal yang bisa diandalkan pada PON 2028. Dan bahkan pada event-event lainnya juga baik Nasional maupun Internasional,” sambung mantan Wakil Ketua DPRD NTB tiga periode tersebut.
Meski demikian, Mori Hanafi menegaskan, bahwa secara formal pihak KONI NTB belum mendapatkan koordinasi terkait dengan adanya wacana pembangunan Sirkuit Kuda Pacu Internasional ini, yakni baik dari Pemprov maupun organisasi berkuda.
“Belum ada koordinasi, tapi kita akan lihat perkembangannya kedepan,” demikian ungkap Mori Hanafi pria yang dikabarkan mencalonkan diri bakal maju ke DPR RI melalui Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bakal membangun Sirkuit Kuda Pacu Internasional di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB.
“Insya Allah akan hadir di Mandalika, Lombok Tengah Sirkuit Kuda Pacu Internasional,” tulis orang nomor satu di NTB tersebut melalui akun sosial media resminya pada 1 Agustus 2023 lalu.
“Ini akan menyemangati persiapan kita untuk jadi tuan rumah PON 2028 dan merebut medali dari cabang berkuda,” sambung Bang Zul sapaan populer Gubernur NTB ini.
Para pecinta kuda pacu di NTB, masih dikatakan Bang Zul, harus beradaptasi dan berubah dengan tradisi aturan pacuan kuda lama yang selama ini diterapkan.
“Kita harus beradaptasi dan berubah. Putarnya putar kanan dan jokinya tidak boleh Joki kecil lagi,” sambung mantan anggota DPR Republik Indonesia (RI) tiga periode tersebut.
Dengan hadirnya Sirkuit Kuda Pacu Internasional itu, Provinsi NTB diprediksikan bakal menjadi kiblat pacuan kuda baik ditingkat nasional maupun internasional dimasa yang akan datang. “Ini akan menjadi cara baru bagi kita untuk menarik investasi dan pengunjung datang ke daerah kita,” demikian Bang Zul. (red)