Koalisi Ojol Nasional (KON) saat menggelar konferensi pers di Jakarta. (Ist)
Koalisi Ojol Nasional (KON) saat menggelar konferensi pers di Jakarta. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Koalisi Ojol Nasional (KON) menanggapi rencana unjuk rasa yang akan digelar di DPR dan Kementerian Perhubungan pada 20 Mei 2025 oleh pihak yang mengklaim diri sebagai pembela kepentingan ojek online.

Ketua Presidium Andi Kristyanto menyampaikan tanggapan resminya. Ia menegaskan, bahwa hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.

Dimana Setiap arga negara berhak mengemukakan pendapat secara lisan, tulisan, atau melali cara lain yang diperbolehkan undang-undang, termasuk unjuk rasa.

“Namun, aksi tersebut harus dilakukan dengan cara yang benar, santun, dan tidak memaksakan kepentingan pribadi atau kelompok,” kata Andi di Jakarta melalui keterangan tertulisnya.

Baca Juga:  AMMAN Raih Penghargaan PRISMA, Bukti Komitmen Kuat pada HAM dan Keberlanjutan Bisnis

Andi mengingatkan seluruh pekerja Ojol untuk mencermati motif di balik ajakan unjuk rasa tersebut. Menurutnya, penting untuk memastikan apakah aksi ini benar-benar lahir dari aspirasi Ojol atau justru dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu.

“Kami menghimbau rekan-rekan Ojol tidak terjebak pada agenda yang menyesatkan. Jika ada metode aksi yang merugikan, seperti pemaksaan offbid dan sweeping keras, hal itu harus ditolak karena malah merugikan Ojol” tambahnya.

Andi juga menyoroti dugaan politisasi/isu Ojol oleh oknum yang mengaku sebagai pembela hak-hak Ojol. la mengkritik pihak yang sebelumnya mendesak Tunjangan Hari Raya (THR) tanpa mempertimbangkan realitas teknis.

Baca Juga:  Terima Audiensi PWI NTB, Bupati LAZ Soroti Maraknya Oknum Wartawan "Bodrek"

Sehingga justru memicu kebijakan aplikator yang semakin memberatkan Ojol. “Mereka yang menjadi sumber kegaduhan ini kini berlagak pahlawan dengan mendorong Ojol melakukan unjuk rasa di jalanan,” tuturnya.

Karena itu, KON meminta seluruh Ojol dan komunitas Ojol untuk berhati-nati dalam menyikapi ajakan unjuk rasa yang berasal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami berharap kawan kawan ojol menolak ajakan unjuk rasa dari mereka, kami tegaskan jangan ada politisasi ojol,” harapnya. Untuk diketahui, sebelumnya KON telah menggelar konferensi pers terkait hal ini.

Baca Juga:  Stop Copy Paste ! Ketua PWI NTB Kecam Konten Kreator Medsos 'Jiplak' Berita Media Massa : "Pelanggaran Hukum"

Adapun tema besar yang diangkat dalam konferensi pers dengan tulisan di spanduknya, yakni “Jangan Jadikan Kami Alat Politisasi” dan “Kami Ojol Bukan Alat Politik Konyol”. (red)