
NUSRAMEDIA.COM — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB mulai memanggil pengprov cabor untuk menjalani klinis bersama Bidang Binpres KONI NTB, Senin (20/01/2025). ”Kita panggil bertahap. Hari pertama tadi ada delapan cabor,” ujar Wakil Ketua KONI NTB Agus Suharyan.
Sejumlah cabor yang melaksanakan klinis hari pertama adalah atletik, esport, panjat tebing, skate board, akuatik, bulutangkis, tinju, dan biliar. Hanya cabor akuatik yang berhalangan hadir. ”Kita minta cabor menyiapkan data lengkap terkait persiapan PON 2028,” ujarnya.
Agus menjelaskan klinis ini dilakukan untuk memetakan kekuatan cabor-cabor yang ada di NTB. Setiap cabor nantinya akan memaparkan data terkait nomor pertandingan, jumlah atlet, dan potensi medali emas yang bisa didapatkan di PON 2028.
Setiap cabor tentu memiliki jumlah nomor pertandingan yang berbeda. Namun satu hal yang menjadi keuntungan NTB sebagai tuan rumah adalah bisa turun di seluruh nomor pertandingan tanpa mengikuti kualifikasi.
Dengan kondisi tersebut, cabor harus bisa mempersiapkan atletnya untuk turun di semua nomor pertandingan. Menjadi kerugian jika ada nomor pertandingan yang tidak diikuti salah satu cabor. ”Nanti muaranya pada penyiapan atletnya. Kita punya atau tidak atlet-atlet di semua nomor itu. Ini yang cabor harus pikirkan bersama KONI NTB,” jelasnya.
”Berdasarkan data itulah kita jalankan program persiapan yang maksimal. Sebagai tuan rumah, sukses prestasi menjadi target utama,” imbuhnya. Lebih lanjut, Agus mengatakan selain persiapan nomor pertandingan dan atlet, keberadaan pelatih juga sangat penting. Jangan sampai atlet diturunkan di semua nomor pertandingan tetapi pelatihnya tidak memenuhi syarat.
”Jangan sampai memaksakan penunjukkan pelatih. Untuk hasil terbaik harus dengan SDM yang terbaik dalam hal ini memenuhi syarat kepelatihan,” tuturnya. Selain itu, KONI NTB juga membicarakan venue pertandingan dengan pengprov cabor.
Sebelumnya KONI sudah memetakan sejumlah venue pertandingan. Namun ada cabor yang menilai venue yang disiapkan kurang memadai. Sehingga harus mencari solusi venue yang lain. ”Semua harus benar-benar matang. Kami butuh masukkan dari cabor begitu juga sebaliknya,” pungkasnya. (red)
