
NUSRAMEDIA.COM — Menjelang perhelatan akbar MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat kini mulai bersiap dan memantapkan segala sesuatunya. Salah satu upaya yang hingga kini terus dilakukan sebagai ikhtiar menyukseskan ajang balap kuda besi dunia itu, Polda NTB menggelar rapat koordinasi lintas sektoral.
Rapat itu melibat pemerintah daerah (pemda), forkopimda, pelaku industri/pariwisata, ASDP, pemerintah kabupaten/kota dan lainnya. Rapat ini menjadi forum penting. Yakni untuk memastikan seluruh aspek pengamanan, transportasi, hingga pelayanan publik dan lain sebagainya bisa berjalan optimal nantinya.
Dalam arahannya, Penjabat (Pj) Sekda NTB Lalu Moh Faozal menyoroti beberapa isu krusial yang dijadikan perhatian bersama. Pertama soal penjualan tiket yang baru mencapai 30 persen. Terlebih tahun 2025 ini penyelenggaraan event balap motor dunia di Indonesia itu akan bersamaan dengan pelaksanaan gelaran Formula One (F1) di Singapura.
“Kita harus bekerja lebih keras untuk mengoptimalkan penjualan tiket agar jumlah penonton minimal sama dengan tahun 2024,” tegas mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB itu. Strategi yang ditempuh antara lain mendorong partisipasi ASN dalam pembelian tiket, serta menghadirkan rangkaian acara pendukung yang lebih menarik untuk meningkatkan minat penonton.
Kedua, isu transportasi. Untuk moda laut, Sekda menegaskan ketersediaan armada cukup dengan 26 kapal dari Padang Bai–Lembar serta tambahan rute Tanjung–Lembar. Namun, di moda darat masih terdapat masalah tarif travel yang dinilai tidak wajar serta distribusi penumpang yang tidak merata. Ia meminta dukungan kepolisian.
Yakni untuk melakukan penataan agar tidak terjadi keluhan dari wisatawan. Disisi akomodasi, Sekda menyoroti praktik kenaikan tarif hotel yang sering kali baru muncul mendekati hari-H. “Pemantauan terhadap rate hotel dan paket-paket yang tidak rasional harus diperketat, ini isu penting bagi kenyamanan tamu dan penonton,” tegasnya.
Sementara itu, UMKM juga menjadi sorotan. Kurasi UMKM resmi akan tetap dilakukan, tetapi masih ditemukan pedagang liar di lokasi yang tidak diperuntukkan, sehingga mengganggu estetika dan tata kelola event internasional. Sekda meminta dukungan Kapolda NTB untuk menertibkan hal ini. Masalah lain yang diangkat adalah parkir liar dengan tarif tidak wajar, praktik ojek lokal dengan harga di luar nalar.
Bahkan soal jeda waktu panjang antara balapan dengan konser hiburan yang kerap menimbulkan kepadatan arus keluar. Terakhir, Sekda menegaskan pentingnya mengatasi isu travel warning dari delapan negara. “Kita harus membuktikan bahwa NTB aman dan siap menyelenggarakan MotoGP. Publikasi keamanan melalui prescon sangat penting untuk meyakinkan dunia internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol, Hadi Gunawan, S.H., S.I.K., menegaskan bahwa pengamanan MotoGP tidak hanya dilihat dari pelaksanaan balapan, tetapi juga mencakup lalu lintas. Kemudian keamanan tamu VVIP/VIP, hingga kesiapsiagaan terhadap potensi gangguan. “Polda NTB telah menyusun rencana pengamanan yang terukur dan komprehensif dengan pendekatan preventif,” katanya.
“Fokus utama kami adalah keamanan venue, jalur transportasi, penginapan, dan area publik strategis lainnya,” sambung Kapolda NTB tersebut, Rabu 17 September 2025 kemarin. Selain itu, Kapolda menekankan pentingnya koordinasi intelijen untuk mengantisipasi berbagai kerawanan, termasuk bencana alam.
“Pelayanan terhadap tamu mancanegara, termasuk kemungkinan hadirnya Presiden dan Wakil Presiden, harus benar-benar prima karena citra NTB dipertaruhkan,” tambahnya. Kasi Ops Kasrem 162/WB, Kolonel Kav Suep, S.I.P.,M.Sc, yang hadir mewakili Danrem menegaskan komitmen TNI dalam mendukung penuh pengamanan MotoGP 2025.
Ia menyebutkan, pengamanan bukan hanya menjaga sirkuit dari potensi ancaman, tetapi juga memastikan kelancaran lalu lintas, penginapan yang layak, hingga kenyamanan seluruh penonton. “Event MotoGP ini adalah kehormatan sekaligus momentum strategis untuk memperkenalkan pariwisata NTB ke dunia. Mari kita buktikan bahwa NTB mampu menjadi tuan rumah yang aman, ramah, dan berkesan,” tegasnya.
Hadir dalam rapat tersebut Kapolda NTB, Wakapolda, jajaran Korem 162/WB, Danlanal, Danlanud, Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, GM Bandara BIZAM, ASDP, perwakilan pelaku pariwisata, serta seluruh stakeholder terkait. Gubernur NTB diwakili oleh Sekda NTB yang menyampaikan sejumlah catatan strategis dari pemerintah provinsi. Rakor lintas sektoral ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis.
Ini diharapkan mampu memperkuat sinergi semua pihak, mulai dari aspek pengamanan, transportasi, akomodasi, hingga pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan persiapan matang dan koordinasi yang solid, NTB optimistis MotoGP 2025 akan berlangsung sukses, aman, dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan citra daerah di mata dunia. (Adv/*)













