HEADLINE

Pasokan Beras Impor Masuk Sumbawa dan KSB, Johan Rosihan Khawatir Bakal “Cekik” Petani

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST langsung angkat bicara menanggapi soal adanya informasi dari Bulog.

Ini terkait pasokan beras impor sebanyak 1000 ton asal Vietnam akan masuk Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui proses bongkar muat di Pelabuhan Lembar.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengaku prihatin dan khawatir tindakan ini akan berdampak serius merugikan petani. Mengingat saat ini sedang panen raya.

“Masuknya beras impor ke Pulau Sumbawa bakal ‘mencekik’ petani. Hal ini akan mengganggu beban mental petani yang sedang berusaha meningkatkan produksi beras,” ujarnya, Kamis (04/04/2024).

Baca Juga:  Ketua Gerindra Kota Mataram Daftar ke PDIP

Anggota Komisi IV DPR RI ini lantas mengingatkan pihak Bulog agar jangan sembarangan melakukan pasokan beras ke wilayah sentra produksi beras Nasional.

Menurutnya, harus ada pertimbangan matang untuk menjaga keberpihakan kepada petani yang tengah menghadapi musim panen raya. Dimana semua petani sedang dilanda kekhawatiran.

Terlebih jatuhnya harga gabah akibat pasokan beras impor ini. Oleh karenanya, ia berharap pemerintah harus sadar bahwa pasokan beras impor ini akan mempengaruhi harga di tingkat petani.

Untuk itu, Johan Rosihan, meminta pemerintah harus bertanggungjawab untuk menjamin agar harga gabah ditingat petani tidak jatuh atau “anjlok”.

“Pemerintah harus bertanggungjawab terhadap semua kerugian yang dialami petani akibat dari pasokan beras impor ini,” sambung Legislator Senayan asli asal Sumbawa ini.

Baca Juga:  Muhammad Amri Akbar Nyalon Ketum PP KAMMI

Johan Rosihan juga mendorong pemerintah harus menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) saat pasokan beras impor tersebut masuk ke Pulau Sumbawa.

“Agar harga jual petani tidak jatuh, sehingga petani kita diharapkan dapat menikmati keuntungan pada saat panen raya ini,” tegas politisi PKS yang dikenal vocal ini.

“Pemerintah harus pastikan bahwa petani tidak boleh mengalami kerugian akibat pasokan beras impor ini. Kita harus memberi dukungan bagi semua petani untuk meningkatkan produksi beras di kawasan sentra beras seperti di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat ini,” imbuhnya.

Baca Juga:  Boris Syaifullah Angkat Bicara Soal Maraknya Penyedia Internet Ilegal di Lombok Timur

Selanjutnya, Johan Rosihan menilai agar Bulog jangan berdalih pasokan tersebut untuk kebutuhan bantuan pangan. Sebab, menurut dia, bantuan pangan untuk masyarakat haruslah diprioritaskan bersumber dari hasil keringat petani di Sumbawa dan KSB.

Sehingga, lanjut dia, daerah sentra beras mampu berfungsi sebagai sumber utama pasokan beras di wilayah tersebut. “Sebagai contoh di Kabupaten Sumbawa sejak Bulan Januari 2024 sudah terealisasi 730 hektare,” bebernya.

“Dan puncak panen raya April ini diprediksikan mencapai 15.450 hektar. Apakah daerah surplus beras ini harus dirasuki lagi oleh pasokan impor, sungguh di luar nalar,” demikian tutup Johan Rosihan. (red)