NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB langsung bergerak cepat untuk menangani TKI dalam kapal pengangkut penumpang yang tenggelam diwilayah perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Batam.
Kepala Dinas Nakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi menegaskan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melindungi dan menangani keselamatan warga NTB dalam peristiwa tersebut.
“Kami terus berkoordinasi, dengan berbagai pihak, baik itu Tim SAR, TNI AL (Angkatan Laut) Kota Batam, dan Pemerintah Kepulauan Riau,” kata pria yang kerap disapa Gde ini, Jum’at 17 Juni 2022 di Mataram.
Menurut mantan Irbanus pada Inspektorat NTB itu, pihaknya juga terus menelusuri identitas korban. Dengan harapan, nantinya dapat diketahui tujuan dan pihak pengirim hingga prosedur pemberangkatannya.
“Informasi yang kami peroleh dari tim dilapangan, para korban berangkat tanpa diketahui oleh kades dan kadus, dan kami terus mendalaminya,” ungkapnya.
Mantan Kabag Humas Pemda Bima ini juga mengatakan, bahwa kapal tanpa izin yang melalui jalur tidak resmi tersebut bergerak dari Pantai Nongsa dengan tujuan Malaysia, yang mana membawa 30 penumpang.
Sedangkan 23 orang yang selamat dalam evakuasi, sambung Gde, merupakan warga asal Lombok NTB. “Ada 23 orang yang dapat diselamatkan oleh pihak setempat, kini dilakukan pemulihan kondisi di Lanal Kota Batam,” ujarnya.
Disebutkan Gde, para korban berasal dari Pulau Lombok. Yakni dari Kabupaten Lombok Timur sebanyak enam (6) orang. Kabupaten Lombok Tengah lima belas (15) orang dan Kabupaten Lombok Barat berjumlah dua (2) orang.
Menurutnya, proses penyelamatan menjadi prioritas utama. Sedangkan penumpang yang belum ditemukan, kata dia, masih dalam proses pencarian oleh TNI AL, Tim SAR dan masyarakat setempat.
Selain itu, disampaikan bahwa informasi dari BP2MI pada Kamis 16 Juni 2022 sekitar pukul 19.30 Wib, terjadi Laka Laut, tenggelamnya speed boat mesin 200 pk x 2, akibat menabrak kayu sehingga bocor dan tenggelam.
“Kami telah mendapat arahan dari Gubernur NTB (Zulkieflimansyah) dan Wagub (Sitti Rohmi Djalilah) untuk memprioritaskan dulu keselamatan dan pemulihan korban pasca musibah tersebut,” demikian Gde. (red)