
NUSRAMEDIA.COM — Kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 ini sepertinya akan berlangsung ketat.
Pasalnya, hingga titik ini telah menghadirkan banyak kejutan. Selain pergantian pasangan, arah dukungan partai politik juga tidak dapat diprediksikan sama sekali.
Semua hal yang terjadi secara tidak terduga itu, tentunya menjadi warna yang cukup menciptakan keseruan dalam alur menuju pemilihan kepala daerah tahun ini.
Sebut saja seperti Partai Demokrat. Tak ada yang menyangka, partai berlambangkan mercy itu justru menjatuhkan pilihannya kepada Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel).
Padahal awalnya, arah dukungan Partai Demokrat disebut-sebut tidak akan jatuh ke Zul-Uhel. Namun kenyataan telah berbicara lain. Dimana Demokrat justru memilih Zul-Uhel.
Adapun isu yang lagi hangat, yakni soal potensi terjadinya head to head di Pilgub NTB. Hal ini cukup ramai jadi perbincangan. Karena pertarungan nantinya hanya dilakoni oleh dua pasang calon.
Siapa saja mereka, tentunya hal ini masih cukup awal untuk disimpulkan. Karena semuanya masih berproses. Namun potensi terjadinya head to head cukup besar.
Apalagi arah dukungan parpol perlahan kini telah mulai mengerucut. Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, H. Sambirang Ahmadi.
Menurut dia, dalam dunia perpolitikan, kejutan-kejutan yang hadir adalah hal yang biasa. “Itulah politik selalu ada kejutan-kejutan,” ujarnya kepada NUSRAMEDIA di Mataram.
Dia juga tak menampik, jika dilihat dari pola atau dinamika yang ada saat ini, potensi terjadinya head to head di kontestasi Pilgub NTB 2024 ini cukup berpeluang.
Meski demikian, Sekretaris Fraksi PKS DPRD NTB itu justru tetap mendo’akan yang terbaik bagi semua putra terbaik NTB yang saat ini digadang-gadang akan maju bertarung.
“Itulah realitas politik yang harus kita terima dan apresiasi. Kita do’a kan saja (semua bapaslon) bisa masuk gelanggang,” kata anggota DPRD NTB jebolan Dapil V Sumbawa-KSB tersebut.
Dia juga menegaskan, bahwa kalaupun nantinya realita politik terjadi head to head, pihaknya mengaku sudah sangat siap. Karena mau berapapun pasang calon, bagi PKS sama saja.
Malah ia meyakini Doktor Zul kerap Bacagub petahana Zulkieflimansyah disapa, tetap akan memiliki peluang kemenangan yang besar. “Kami sangat optimis, siapapun lawan DZ (Doktor Zul), kami yakin DZ akan memenangkan Pilkada,” katanya.
“Dan kalau itu (soal head to head) realita politik, ya kita siap. Karena kita sudah menyiapkan skema dari awal, mulai dari potensi empat, tiga atau dua pasang (calon),” imbuhnya.
“Artinya, kita sudah punya skenario antisipasi. Karena di politik itu, kita sudah hitung semuanya. Yang pasti, mau berapapun paslon, sama sekali nggak ada masalah,” tegas Sambirang lagi.
Justru, menurut dia, ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat untuk melihat betul-betul dalam menguji calon. Terlebih mereka adalah putra-putra terbaik NTB.
“Jadi hidangan demokrasi menurut saya sangat bagus dan berkualitas,” ujar politikus PKS yang berhasil kembali terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi NTB pada Pileg lalu untuk periode keduanya tersebut.
Empat bulan kedepan, menurut dia, akan sangat menentukan yang bakal memenangkan kontestasi Pilgub NTB ini. “Tinggal sekarang siapa yang paling kuat persuasinya. Nah, ini soal strategi partai masing-masing,” katanya.
“Kalau kita (PKS dan parpol koalisi) sudah siap (untuk Doktor Zul),” lanjut Sambirang. Ia juga menjelaskan, bahwa sosok Doktor Zul sebagai Eks Gubernur NTB sudah terlihat dan dirasakan nyata.
Terlebih dalam persoalan pemimpin. Dimana kata Sambirang, Doktor Zul sudah membuktikan dirinya secara nyata. Ditambah lagi dari sisi pengalaman dalam memimpin NTB.
“Kita kan datang dengan pengalaman. Kalau calon lain baru mencari pengalaman, baru mau coba-coba. Kita ingin melipat gandakan pengalaman yang sudah matang,” pungkas Sambirang Ahmadi.
Sekedar informasi, saat ini ada empat bapaslon disebut-sebut akan maju bertarung di Pilgub NTB. Pertama, Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel). Kedua, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda).
Adapun bapaslon yang ketiga yaitu Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin (Rohmi-Firin). Sedangkan bapaslon yang keempat adalah Lalu Gita Ariadi-Sukiman atau kerap disebut paket GasMan.
Kabarnya, Zul-Uhel sendiri telah mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai. Antara lain seperti PKS, NasDem, Demokrat dan Hanura total 19 kursi. Sementara soal syarat 20% (13 kursi) di parlemen telah aman bahkan melebihi.
Begitupun posisi aman untuk Iqbal-Dinda telah mengantongi rekomendasi PAN dan Gerindra total 14 kursi. Kemudian terbaru kabarnya Rohmi-Firin juga baru mengantongi rekomendasi Perindo 3 kursi. Sementara GasMan belum sama sekali alias nihil.
Meski demikian, masih ada sejumlah parpol yang berproses belum menentukan sikapnya. Artinya Pilgub NTB masih sangat dinamis dan setiap kemungkinan atau peluang masih ada dan cukup terbuka hingga pendaftaran di KPU. (red)
