
NUSRAMEDIA.COM — Desa Labuan Aji di Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, resmi ditetapkan sebagai salah satu dari empat desa yang masuk Program Desa Berdaya Transformatif Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang mulai berjalan pada 2026.
Penetapan ini menandai langkah awal transformasi sosial-ekonomi di desa yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tersebut. Selain Labuan Aji, tiga desa lain yang memulai tahap perdana Program Desa Berdaya adalah Desa Pada Suka, Motong, dan Lape.
PARIWISATA JADI FOKUS UTAMA PENGEMBANGAN LABUAN AJI
Kepala Desa Labuan Aji, Sofyan, mengatakan bahwa sektor pariwisata akan menjadi tumpuan utama pembangunan ekonomi di desanya. Hal itu didukung oleh keberadaan Air Terjun Mata Jitu, destinasi alam kelas dunia yang dikenal dengan keindahan stalaktit dan kolam-kolam alami yang masih sangat terjaga.
“Jadi, di sini lebih ke pariwisata,” kata Sofyan. Ia menegaskan bahwa potensi wisata alam yang dimiliki Labuan Aji harus dioptimalkan agar dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Selain pariwisata, masyarakat Labuan Aji juga menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Komoditas yang paling menonjol yaitu jambu mete, disusul jagung dan tanaman musiman lainnya.
EMPAT DESA SUMBAWA JALANKAN PROGRAM DESA BERDAYA TRANSFORMATIF
Kepala DPMPD Dukcapil Provinsi NTB, Lalu Hamdi, mengungkapkan bahwa empat desa penerima program di Sumbawa termasuk dalam daftar 106 desa dengan kemiskinan ekstrem di NTB.
Saat ini, pemerintah provinsi masih melakukan tahapan intervensi awal dan verifikasi lapangan, dibantu para pendamping desa yang telah lolos seleksi.
“Pendamping akan kita diklatkan dulu. Kemudian mereka turun melakukan verifikasi dan validasi data,” jelas Hamdi, Selasa, 11 November 2025.
Hasil verifikasi tersebut akan menjadi dasar bagi Pemprov NTB dalam menentukan jenis intervensi yang paling dibutuhkan setiap desa.
Para pendamping juga akan melakukan wawancara mendalam kepada keluarga miskin ekstrem untuk mengetahui minat, kompetensi, dan potensi yang dapat dikembangkan. Intervensi dibagi menjadi dua kategori besar:
▪︎ Pemberdayaan masyarakat, terutama dalam peningkatan kapasitas keluarga miskin ekstrem agar memiliki keterampilan dan penghasilan tetap.
▪︎ Pendampingan intensif, untuk memetakan kebutuhan desa dan menghubungkan program desa berdaya dengan peluang ekonomi yang ada.
PEMPROV NTB PERCEPAT PEMBANGUNAN
Program Desa Berdaya merupakan bagian dari implementasi arah kebijakan besar RPJMD NTB 2025–2029. Kepala Bappeda NTB, Iswandi, menegaskan bahwa pemerintah provinsi berkomitmen mempercepat pembangunan di sektor-sektor strategis melalui tujuh misi pembangunan dan 10 program unggulan.
Tiga isu prioritas yang menjadi fokus utama yaitu: Pengentasan kemiskinan ekstrem, Penguatan ketahanan pangan dan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab persoalan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, hingga penyalahgunaan narkoba,” jelas Iswandi.
RPJMD 2025–2029 berfungsi sebagai peta jalan lima tahun dengan visi “Bangkit Bersama Menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia.” Semua OPD wajib menyelaraskan program agar kebijakan pembangunan berjalan terukur dan berdampak langsung pada masyarakat.
AKSELERASI INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT EKONOMI LOKAL
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mempercepat pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, jembatan, serta peningkatan konektivitas antarwilayah.
Langkah ini penting untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal di seluruh kabupaten/kota.
Melalui sinergi program Desa Berdaya dan RPJMD 2025–2029, pemerintah berharap desa-desa yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dapat bertransformasi menjadi desa mandiri dan produktif.
Dengan fokus utama pada sektor wisata alam, Desa Labuan Aji kini menatap peluang besar untuk bangkit—menjadikan kekayaan alamnya sebagai pintu masuk menuju kesejahteraan masyarakatnya. (*)












