Nampak sebagian potensi destinasi pariwisata di Pulau Lombok-Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerjasama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dengan Politeknik Pariwisata Lombok.

BPSDM dan Poltekpar secara bersama menggelar Pelatihan Teknis Pariwisata Dasar Berbasis Kompetensi 2025 yang berlangsung pada 10–19 November 2025. Kegiatan itu dibuka oleh Gubernur Lalu Muhamad Iqbal yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi NTB, Eva Dewiyani pada 14 November 2025.

Dalam sambutannya, Eva Dewiyani menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir, narasumber, serta fasilitator yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman secara langsung. “Ilmu yang diberikan pada pelatihan ini berharga. Saya melihat para peserta antusias dan bersemangat untuk belajar,” ujar mantan Kepala Bappenda Provinsi NTB itu.

“Bahkan para senior dari berbagai instansi tetap hadir untuk meningkatkan kompetensi di bidang kepariwisataan. Ini menunjukkan komitmen besar kita semua,” sambungnya. Ia menjelaskan pelatihan ini memiliki arti strategis bagi pengembangan sektor pariwisata NTB. Dengan potensi pariwisata yang besar, diperlukan aparatur dan SDM pariwisata.

Tetunya yang profesional, terlatih, dan memahami dasar-dasar layanan kepariwisataan secara baik. “Tanpa SDM yang terlatih dan profesional, potensi pariwisata kita tidak akan berkembang optimal,” katanya. “Kehadiran peserta dari provinsi dan kabupaten/kota menunjukkan komitmen bersama untuk membangun pariwisata NTB secara terarah dan sinergis,” tambahnya.

Eva Dewiyani juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, lembaga pendidikan, dan pelaku industri pariwisata. Ini untuk meningkatkan kualitas layanan. Hal tersebut, kata dia, menjadi kunci dalam menciptakan citra positif destinasi wisata dan kenyamanan pengunjung.

“Pelatihan ini tidak hanya membangun kompetensi, tetapi juga memperkuat sinergi lintas daerah,” kata Asisten Administrasi dan Umum Setda NTB itu. “Para peserta dari OPD pelayanan publik seperti kesehatan, perhubungan, hingga pelayanan masyarakat turut berperan menentukan citra destinasi dan kualitas pengalaman wisatawan di NTB,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Eva berpesan agar seluruh peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh serta membangun jejaring antar instansi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di NTB.

PARIWISATA PROFESIONAL DAN BERKELANJUTAN

Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Lombok Ali Muhtasom menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas terselenggaranya pelatihan hasil kolaborasi ini. Dijelaskannya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program edukasi berkelanjutan yang telah berjalan sejak 2024 lalu, dengan tujuan agar peserta tidak hanya memperoleh sertifikat.

Tetapi, kata dia, mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan di lingkungan kerja masing-masing. Poltekpar Lombok menjadi satu diantaranya yang berstatus “unggul”. Ini menjadi kebanggaan bagi NTB sekaligus bukti kualitas institusi pendidikan pariwisata di daerah. Selain Poltekpar Lombok, perguruan tinggi NTB lain yang telah meraih akreditasi unggul.

Antara lainnya seperti Universitas Mataram (Unram) dan satu perguruan tinggi lainnya. “Sektor pariwisata merupakan sektor lintas bidang,” katanya. “Yang memberi dampak luas mulai dari transportasi, UMKM, kuliner, hingga fasilitas umum,” sambung Direktur Politeknik Pariwisata Lombok tersebut.

Oleh karena itu, ia menilai semua pihak ASN, industri, akademisi, dan masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan layanan pariwisata. “Tentunya, layanan pariwisata yang profesional, ramah, dan berkelanjutan,” demikian hal itu disampaikan Direktur Politeknik Pariwisata Lombok Ali Muhtasom. (*)