Beranda PEMERINTAHAN Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumbawa Minta Program Hilirisasi Pertanian dan Perikanan Digenjot

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumbawa Minta Program Hilirisasi Pertanian dan Perikanan Digenjot

Dalam penyampaian pandangan umum yang dibacakan oleh Jubir Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Sawitra. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa menggelar Sidang Paripurna terkait Penjelasan Bupati Sumbawa tentang Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Tahun 2025-2029. Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRDH. M. Berlian Rayes SAh. M.M.Inov. didampingi Wakil Ketua DPRD Gita Liesbano, S.H., M.Kn.dan Zulfikar Demitry, S.H., M.H., Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan pemandangan umumnya yang komprehensif.

Dari jajaran pemerintah daerah, hadir Asisten I Setda Sumbawa Drs. Irawan Subekti bersama jajaran Forkopimda dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam membahas arah pembangunan Sumbawa lima tahun ke depan.

Dalam penyampaian pandangan umum yang dibacakan oleh Jubir Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Sawitr,a dokumen RPJMD 2025-2029 dinilai sebagai dokumen strategis yang mencerminkan visi-misi kepala daerah. Secara umum, Fraksi PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas penyusunan RPJMD yang komprehensif, berbasis data, dan selaras dengan dokumen perencanaan nasional serta regional (RPJMN dan RPJMD Provinsi NTB).

Baca Juga:  Ketua Komisi I DPRD Sumbawa Dukung Swasembada Pangan

Namun, Fraksi PDI Perjuangan juga memberikan enam catatan penting sebagai masukan:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus menjadi prioritas utama, khususnya dalam mengatasi masalah stunting, pendidikan, dan keterampilan tenaga kerja.
2. Tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi harus dikawal ketat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Program hilirisasi di sektor pertanian, perikanan, dan kelautan harus diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani serta nelayan.
4. Pemerataan pembangunan antar wilayah dan pengurangan ketimpangan sosial ekonomi harus menjadi bagian dari strategi pembangunan inklusif.
5. Peningkatan Kapasitas Fiskal: Optimalisasi potensi pendapatan dan efisiensi belanja publik sangat penting untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah.
6. Keberlanjutan Lingkungan: Perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim harus tetap menjadi landasan dalam pelaksanaan program pembangunan.

Baca Juga:  Kunjungi Pusat Bersama Bupati, Waka III DPRD Sumbawa Dorong Percepatan Pembangunan Wilayah Tertinggal

Fraksi PDI Perjuangan juga menekankan pentingnya komitmen seluruh perangkat daerah dalam mengimplementasikan program prioritas dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur, serta memperkuat partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi lintas sektor.

Dalam analisis SWOT, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti:Kekuatan (Strengths):SDA melimpah, jumlah penduduk usia produktif tinggi, infrastruktur strategis (Pelabuhan Badas, Bandara Sultan Kaharuddin III), serta posisi geografis unggul di kawasan strategis nasional (Samota dan Moyo-Satonda).

Kelemahan (Weaknesses): Angka kemiskinan dan ketimpangan wilayah masih tinggi, kapasitas fiskal rendah, kualitas pelayanan publik dan ASN belum optimal, hilirisasi belum berkembang, serta tingkat stunting dan gizi buruk yang masih menjadi masalah.

Baca Juga:  Kunjungi Pusat Bersama Bupati, Waka III DPRD Sumbawa Dorong Percepatan Pembangunan Wilayah Tertinggal

Peluang (Opportunities): Sinkronisasi dokumen perencanaan membuka akses dana pusat, peluang hilirisasi komoditas lokal, pengembangan wisata, pemanfaatan teknologi digital, dan dukungan SDGs.

Ancaman (Threats):Ketergantungan pada sektor primer yang rentan fluktuasi, risiko lingkungan tinggi, ketidakpastian ekonomi global, ketimpangan kapasitas antar perangkat daerah, serta rendahnya partisipasi publik.

Berdasarkan analisis tersebut, Fraksi PDI Perjuangan mengajukan beberapa Rekomendasi Utama yaitu Fokus pada investasi SDM dan infrastruktur dasar untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, Perluasan hilirisasi sektor unggulan, Peningkatan digitalisasi dan reformasi birokrasi, Sinergi program pusat, provinsi, dan daerah dan Penguatan pengawasan dan evaluasi kinerja RPJMD secara transparan. (red)