
NUSRAMEDIA.COM — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah didampingi sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB melakukan kunjungan kerja ke Denmark. Agenda Study Trip Energy Terbarukan di Pulau Samso, Denmark itu mengunjungi Energy Academy di Pulau Samso beberap waktu lalu.
Menurut orang nomor dua di NTB itu, saat tiba di Pulau Samso tanda-tanda transisi energi terbarukan telah nampak dengan pemandangan 10 turbin angin lepas pantai sejajar yang memanjang ke selatan pulau. “Pulau Samso memiliki karakteristik yang sama dengan Provinsi NTB, dimana masyarakatnya berbasis agraris,” ungkapnya.
Ummi Rohmi kerap Wakik Gubernur NTB melanjutkan, saat ini capaian bauran energi di NTB mencapai 19 persen, dan upaya yang dilakukan sudah on the track. Pelaksanaan transisi energi dilakukan dengan menyesuaikan potensi dan melibatkan warga setempat.
Disisi lain, edukasi berperan penting untuk menyamakan pemahaman dan meyakinkan semua pihak terkait manfaat energi terbarukan baik dari aspek ekonomi maupun lingkungan. Bahwa pertumbuhan ekonomi dapat diraih tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan.
“Tentunya tidak mudah untuk memulai transisi energi di Pulau Samso,” kata Soren Harmensen salah satu mantan Profesor Studi Lingkungan yang menonjol karena antusiasme dan dedikasinya terhadap energi terbarukan. Dijelaskan, awal tahun 1970an merupakan tantangan utama untuk meyakinkan penduduk pulau yang sebagian besar enggan dan terpecah konflik kepentingan,” tegasnya.
Ditunjuk sebagai manajer proyek, ia mengadakan pertemuan informal yang dihadiri oleh sebagian besar warga dan berdasarkan argumen ekonominya. Ia berhasil meyakinkan penduduk tentang manfaat energi terbarukan.
Menurut, Soren Harmensen, pendekatan dari bawah ke atas (bottom up) sangat penting dan tidak seharusnya Pemerintah atau perusahaan memaksakan teknologi kepada warga, bahwa pendekatan sosial jauh lebih baik daripada teknologi.
Saat ini, Pulau Samso telah menghasilkan sekitar 140 persen listrik jauh melebihi kebutuhannya, sehingga kelebihannya dapat diekspor ke daratan lain di Denmark. “Sekitar 70 persen kebutuhan minyak bumi untuk kebutuhan air panas warga sudah digantikan oleh kayu (woodchips), jerami dan surya,” tutupnya. (red)
