Beranda PERISTIWA Warga yang Tenggelam di Bendungan Ditemukan Meninggal Dunia

Warga yang Tenggelam di Bendungan Ditemukan Meninggal Dunia

NUSRAMEDIA.COM — Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kemat alias Amaq Sari (55) warga Dusun Karang Gol, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah sempat dikabarkan tenggelam di Bendungan Pengge wilayah setempat, Senin (15/8) sekitar pukul 08.00 Wita.

Kejadian bermula saat korban bersama warga menangkap ikan menggunakan jaring/jala dengan masing-masing menggunakan perahu. Tiba-tiba korban jatuh dari sampannya dan berteriak minta tolong. Rekannya yang mendengarkan teriakan tersebut, langsung bergegas menuju korban.

Jarak yang cukup jauh menyebabkan upaya pertolongan tidak berhasil dilakukan. Korban tenggelam sebelum tiba dilokasi kejadian. Warga setempat pun melakukan pencarian dan melaporkannya ke pihak terkait. “Terima laporan pagi kemarin dari Damkar Lombok Tengah,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit membenarkan adanya kejadian tersebut, Selasa (16/8).

Baca Juga:  Bupati Sumbawa Serahkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Desa Lito

Menyikapi kejadian itu, tim rescue dilengkapi dengan peralatan selam, perahu karet bermesin, dan peralatan pendukung lainnya diberangkatkan untuk melakukan pencarian bersama TNI, Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Pol PP, warga setempat serta lainnya.

Setelah melakukan penyisiran melalui permukaan air, penyelaman, dan menggunakan rescue net sejak kemarin, akhirnya tim SAR gabungan menemukan korban hari ini sekitar pukul 10.50 Wita dengan kondisi meninggal dunia. “Ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian, korban tersangkut di rescue net yang telah dipasang sebelumnya, selanjutnya langsung diserahkan ke pihak keluarga,” Kepala Kantor SAR Mataram.

Baca Juga:  Bupati Sumbawa Serahkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Desa Lito

Posisi pemasangan rescue net disesuaikan dengan lokasi yang ditunjukan oleh alat aqua eye. Kondisi air bendungan yang keruh dan berlumpur, mengakibatkan penyelaman tidak efektif. “Akibat jarak pandang yang sangat terbatas saat penyelaman, sehingga kita gunakan rescue net,” tutup Nanang Sigit. (red)