NUSRAMEDIA.COM — Gerak langkah silaturahim Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah nampak selalu terjaga dan terjalin baik dalam membersamai seluruh elemen masyarakat di NTB.
Setelah sebelumnya diberbagai lokasi, kini orang nomor satu di NTB itu berkunjung ke Kabupaten Lombok Tengah. Kedatangannya di Loteng pada Sabtu (15/10), dalam rangka menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara itu digelar oleh LSM Kajian dan Advokasi Sosial serta Transparansi Anggaran (KASTA) NTB. Dikesempatan itu, Gubernur Zulkieflimansyah menyampaikan beberapa hal terkait seorang pemimpin.
Dimana seorang pemimpin, menurut Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa, harus memenuhi persyaratan sebagai pemimpin yang memiliki cinta tanpa syarat. “Menjadi seorang Gubernur pun begitu,” katanya.
“Coba bayangkan jika seorang Gubernur yang memiliki kekuasaan besar, lalu dia gunakan kekuasaannya untuk melawan orang yang tidak disukainya, maka hancurlah semua,” imbuh Bang Zul.
Dikatakan mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut, ajaran Baginda Rasulullah SAW juga bgitu. Sebagaimana cerita tentang seorang Yahudi buta yang setiap hari selalu mencaci maki Baginda Rasulullah.
Namun, kata Doktor Ekonomi Industri tersebut, Nabi tidak pernah merubah sikapnya terhadap orang tersebut. “Rasulullah bahkan setiap hari tetap memberikan makan dan menyuapi Yahudi Buta, sampai akhir hayat Baginda Rasul Muhammad SAW,” kata Bang Zul menceritakan.
Sikap dan tindakan Rasulullah menghadirkan cinta tanpa syarat, sambung Bang Zul, tidak saja melalui dakwah. Tapi juga, melalui prilaku yang dihadirkan dan cinta tanpa syarat itu telah membawa di Yahudi kemudian memeluk Islam.
“Untuk itu, saatnya semua pihak membangun jembatan pengertian antara anak bangsa, terlebih di NTB,” kata Gubernur NTB kelahiran Sumbawa tersebut.
“Dan harus diingat, bahwa ada justifikasi di dalam agama Islam. Karena aktivis lalu bisa semena-mena mencaci maki orang lain. Harus disadari bahwa alam semesta juga punya cara menjawab apa yang telah dilakukan. Jangan sampai karena caci maki itu, semuanya kembali kepada pencela tersebut,” imbuhnya.
Tak lupa, Bang Zul menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas undangan KASTA NTB. Terlebih ditengah suasana para pejabat pemerintah yang sedang dikritik LSM KASTA NTB. Diakuinya, Gubernur diera dulu, berbeda dengan jabatan Gubernur diera sekarang.
Kalau dulu, selalu dilayani dan menempatkan dirinya sebagai orang yang harus dihormati. Akan tetapi Gubernur hari ini, harus memiliki gagasan. Sehingga menjadi orang yang kuat dan memiliki kuasa dan tidak jumawa ketika diberikan tepuk tangan dan pujian.
“Sekali lagi apresiasi saya kepada KASTA. Karena KASTA NTB telah berani melawan stigma seakan-akan LSM harus selalu berseberangan dengan pemerintah. Apa yang dilakukan KASTA saat ini adalah sejalan dengan tuntutan agama kita. Dan ini semua adalah karena cinta dan lebih jelasnya cinta tanpa syarat,” tutup Gubernur NTB.
Dikesempatan yang sama usai acara tersebut, Lalu Wing Haris selaku Presiden KASTA NTB juga memberikan santunan untuk anak yatim dan para lansia. Turut mendampingi Gubernur NTB, Kepala Dinas Sosial NTB, Kepala Kesbang Poldagri NTB dan Kepala Biro Hukum Setda NTB, dan hadir pula aktivis lainnya. (red)