
NUSRAMEDIA.COM — Berdasarkan data BPS Tahun 2024, jumlah angkatan kerja NTB sebesar 3,01 juta jiwa dengan pertumbuhan angkatan kerja baru sekitar 150-200 ribu orang tiap tahunnya. Jumlah penduduk yang bekerja sekitar 2,9 juta jiwa. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB per Februari Tahun 2024 sebesar 3,30%.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat I Gede Putu Aryadi menyebutkan, dengan peningkatan angkatan kerja ini menunjukkan bahwa aktivitas sosial ekonomi mulai tumbuh sehingga ada penyerapan tenaga kerja.
“Nah, kami di Disnaker ini harus bekerjasama antara lembaga pelatihan dengan dunia usaha dan dunia industri. Ini yang harus kita kolaborasikan secara intens,” ujarnya kepada awak media di Kota Mataram, Selasa (28/05/2024).
Ia menjelaskan, dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 57 terbit pada bulan November 2023 yang intinya, meminta seluruh perusahaan ataupun badan usaha agar menyampaikan kesempatan kerja berikut kompetensi yang dibutuhan pada perusahaan dan atau badan usaha tersebut.
Sehingga lembaga pelatihan kerja dan lembag vokasi termasuk pemerintah bisa menyiapkan kompetensi angkatan kerja bisa link and map dengan kebutuhan kerja di dunia usaha dan dunia industri.
“Jangan sampai lulusan vokasi maupun lulusan pelatiihan kerja justru menganggur. Ini yang harus kita carikan yang terbaik sehingga penambahan angkatan kerja baru itu benar-benar terserap baik dalam sebaran kerja dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Disnakertrans NTB membuat Program Inovasi PePADU Plus sebagai langkah konkret dalam mengatasi masalah pengangguran. Program yang berhasil meraih penghargaan dari Kementerian PANRB.
Yakni sebagai salah satu inovasi pelayanan publik terpuji ini bertujuan untuk memaksimalkan kerjasama antara lembaga pendidikan, pelatihan, dan dunia industri, sehingga peserta pelatihan dapat langsung terserap di dunia kerja setelah menyelesaikan program tersebut. (red)
