SOSMAS

DPRD NTB Imbau Masyarakat Waspada

Wakil Ketua II DPRD NTB Drs. Haji Muzihir. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Cuaca buruk seperti angin kencang menghantui masyarakat. Pohon tumbang dan gelombang tinggi mengancam keselamatan. Masyarakat diminta untuk lebih waspada sehingga tidak menjadi korban pohon tumbang termasuk nelayan agar tak melaut.

Wakil Ketua II DPRD NTB Drs. Haji Muzihir menyebutkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ektrem ini terjadi hingga 16 Maret 2024 yakni angin kencang dan hujan lebat tak menentu.

“Kami sebagai pimpinan DPRD Provinsi NTB menghimbau seluruh masyarakat kalau tidak penting sekali jangan keluar rumah kecuali ada hal-hal sangat penting baru keluar,” katanya, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga:  Puluhan Tenaga Terampil Sumbawa Berangkat Kerja ke Arab Saudi

Menghindari berteduh dibawah pohon saat hujan ataupun angin kencang hal utama diperhatikan sehingga keselamatan terjaga.
“Karena saya lihat beberapa pohon dan tiang listrik juga roboh. Pohon-pohon tua banyak yang tumbang sehingga kita harus tetap waspada,” ujarnya.

Ketua DPW PPP NTB ini juga meminta pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk segera mengantisipasi dan sigap dengan keberadaan cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini. Banyaknya pohon tua yang menjulangg tinggi dan besar harus diwaspadai.

Baca Juga:  Isi Kekosongan, 21 Orang Ikuti Seleksi Panwascam

Artinya perampingan dilakukan agar dahan maupun ranting agar tidak ada korban. “Jangan sampai ada korban baru kita berbuat. Ini saya lihat sudah ada beberapa pohon yang tumbang baik di kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur termasuk di Pulau Sumbawa,” jelasnya.

Monitoring dan pemantauan juga tidak kalah pentingnya dilakukan terhadap perkembangan cuaca buruk sehingga tidak menimbulkan korban jiwa ataupun harta benda. Nelayan bahkan juga terkena imbas dari angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga pihaknya mendorong agar ada perhatian lebih.

Baca Juga:  Isi Kekosongan, 21 Orang Ikuti Seleksi Panwascam

“Masyarakat nelayan yang bermukin di pesisir sangat terdampak. Seperti di Ampenan terjadi abrasi sehingga Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Provinsi NTB agar mengantisipasi semua itu termasuk memberikan bantuan berupa sembako terlebih ini bulan puasa sebab para nelayan menggantungkan hidupnya dari hasil melaut,” jelasnya. (red)