
NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DPR RI H Johan Rosihan (HJR) berkunjung ke Desa Banda, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Kunjungan yang dilakukan oleh anggota DPR RI jebolan dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu dilakukan pada Sabtu 10 Juni 2023 lalu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengamati secara langsung proses pengolahan Komoditas Jambu Mete oleh warga Banda. HJR yang dikonfirmasi Rabu 14 Juni 2023 membenarkan adanya agenda kunjungan tersebut di Desa Banda, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Menurut Legislator Senayan kelahiran asli Sumbawa itu bahwa, salah satu komoditas yang menjanjikan di pasar global saat ini adalah jambu mete ini. “Karena selain bisa di tanam diwilayah marjinal, Jambu Mete merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai strategis,” ujarnya kepada NUSRAMEDIA.
“Manfaatnya mulai dari akar, batang, daun, biji, hingga buahnya. Alhamdulillah masyarakat sudah bisa membaca keuntungannya,” sambung HJR. Ia mengaku sangat mendukung usaha yang sudah dilakukan masyarakat. Dengan berbagai pelatihan yang diprogramkan untuk meningkatkan kualitas.
Terutama dalam hal pengolahan serta pemasaran Jambu Mete dari Desa Banda. “Melihat minat petani yang cukup baik, serta produknya bernilai ekonomi yang baik pula,” tutur HJR. “Komoditas Jambu Mete ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan petani dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama ibu-ibu di Desa Banda nanti,” imbuhnya.
Melihat peluang produk Jambu Mete di pasar global, penggiat Jambu Mete di Desa Banda pun berharap pemerintah turut serta mendukung dan mengawal produk UMKM mereka. Melalui diskusi dengan HJR yang berada di Komisi IV DPR RI, peluang itu akan diupayakan. “Alhamdulillah geliat ekonomi itu coba kita hidupkan dari desa dengan memanfaatkan kreativitas dan kemauan ibu-ibu dalam mengolah produk lokal,” katanya.
“Insya Allah dengan kolaborasi banyak pihak, Banda sejahtera bersama Jambu mete ini akan kita upayakan secara maksimal. Dari Komisi IV juga nanti akan ada program-program yang sifatnya mendukung agar tidak hanya dijual sebagai oleh-oleh di outlet-outlet lokal, namun juga global,” lanjut HJR lagi.
Dalam diskusi bersama penggiat Jambu Mete di pelatihan tersebut, HJR berharap agar petani terus meningkatkan wawasannya melalui keikutsertaan dalam setiap pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pihak sawasta.
“Melalui pelatihan dan workshop ini akan tercipta ide-ide untuk mengembangkan produk Jambu Mete agar diterima oleh publik. Pemasaran dan branding produk juga harus menjadi poin penting,” ujarnya.
“Petani dan ibu-ibu disini bisa membangun relasi dengan penyelenggara pelatihan, agar proses pengembangan produknya menjadi lebih mudah karena sudah ada pihak yang sadar akan keberadaan Jambu Mete asal Desa Banda ini. Semoga kedepannya, akan semakin banyak peluang, kita akan dukung secara maksimal,” demikian H Johan Rosihan. (red)
