NUSRAMEDIA.COM — Dinilai penting agar hasil cipta kebudayaan para leluhur bisa terdokumentasi secara utuh, Tim Ekspedisi akan tetap menelusuri setiap cerita rakyat para Leluhur Lombok yang terserak.
Demikian hal itu ditegaskan Ketua Tim Ekspedisi Mistis PDI Perjuangan NTB dan Mi6, Ruslan Turmuzi pada Kamis 4 Agustus 2022 di Mataram.
Dengan menelusuri setiap rekam jejak sejarah para Leluhur Lombok akan didapatkan benang merah yang menghubungkan cerita rakyat dikaitkan penemuan ataupun bukti artefak tersebut.
“Munculnya beragam mitos cerita rakyat haruslah dimaknai bahwa para Leluhur Lombok tersebut ingin menitipkan pesan untuk anak cucunya,” kata pria yang kerap disapa RT tersebut.
“Yaitu tentang kisah kebudayaan masa lalu yang pernah ada,” imbuh Ketua Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Rakyat (BPNR) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB ) ini.
Rangkaian kegiatan Tim Ekspedisi Mistis sendiri telah berlangsung hampir tiga (3) bulan lamanya. Tim tersebut menelusuri berbagai artefak dan cerita rakyat Leluhur Lombok.
Dimana mengisyaratkan adanya benang merah dikaitkan beragam cerita rakyat. “Misalnya kisah hilangnya Desa Besari di Lombok Utara, memiliki kemiripan cerita rakyat yang disampaikan di Lombok Tengah terkait asal muasal penguasa di Kedatuan Besari,” ungkapnya.
“Akibat keterbatasan akses tehnologi, bisa jadi para leluhur lombok menyampaikan kisahnya secara verbal dan bertutur sebagai media informasinya,” sambung politisi dari partai yang berlambangkan banteng bermoncong putih tersebut.
Meskipun demikian, RT tetap optimis bahwa Tim Ekspedisi Mistis kelak akan menemukan rekam jejak para Leluhur Sasak secara utuh melalui serangkaian penelusuran cerita rakyat yang terlupakan tersebut.
“Kebudayaan besar itu muncul dan dibangun karena ditopang oleh rangkaian kebudayaan kecil yang dimanifestasi oleh terseraknya berbagai artefak maupun mitos cerita rakyat berbagai versi,” ujarnya.
“Tim Ekspedisi Mistis akan memverikasi guna menarik benang merahnya,” kata RT sambil menambahkan Masa Kerja Tim Ekspedisi Mistis tidak dibatasi oleh durasi waktu dan kepentingan.
Sesuai pesan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat, hendaknya Tim Ekspedisi Mistis bekerja secara profesional dan menjaga obyektifitas dalam menelusuri peninggalan kebudayaan para leluhur.
Dengan harapan, agar kisahnya dapat dijadikan referensi sejarah yang benar dan suri tauladan bagi generasi penerus. “Dengan minimnya bukti artefak maupun jejak manuskrip yang belum ditemukan, menjadi tantangan,” katanya.
“Terutama bagi Tim Ekspedisi Mistis untuk melibatkan ilmu sains dan non sains mengungkap secara utuh berbagai kisah sejarah leluhur,” imbuh Legislator Udayana asal Dapil Lombok Tengah tersebut.
SECOND OPINI SEJARAH LELUHUR
Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto menambahkan, Tim Ekspedisi Mistis saat ini belum melibatkan arkeolog secara full time.
Ini mengingat keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Logistik. Hal ini karena aktivitas Tim Ekspedisi Mistis bersifat swadaya dan spontan melalui berbagai publikasi media.
“Publikasi Media itu sebagai bentuk pertanggungjawaban moral Tim Ekspedisi Mistis kepada publik,” kata pria yang kerap disapa Didu itu.
“Untuk masukan ( input ) buat stakeholder agar dapat menindak-lanjuti setiap temuan-temuan kebudayaan leluhur sasak,” sambungnya lagi.
Tim Ekspedisi Mistis akan mendokumentasi secara utuh dan membukukan setiap temuan dilapangan. “Agar bisa dijadikan second opini sejarah leluhur bagi yang memerlukan data dan info tersebut,” katanya.
“Mengingat masih banyak folklor (cerita rakyat) yang hendak dieksplore. Maka konsentrasi tim saat ini adalah menjelajah dan menelisik setiap cerita rakyat dan situs kebudayaan Leluhur Lombok agar tetap teraktualisasikan secara utuh,” tutupnya. (red)