Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di Gedung Graha Bhakti Praja. (Ist)
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Gedung Graha Bhakti Praja. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Menjaga lingkungan, bukan hanya tugas pemerintah, melainkan kewajiban bersama semua pihak. Demikian dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah pada Selasa (22/8/2023).

Hal itu diungkapkannya, tepat pada saat membuka Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Gedung Graha Bhakti Praja. Dalam menjaga lingkungan, menurut orang nomor dua di NTB itu, tentunya banyak rintangan dan tantangan.

Untuk itu, dalam hal ini Pemprov NTB berkomitmen menjaga lingkungan dengan berbagai program. Salah satunya adalah, menggalakkan NTB hijau dengan sejumlah inovasi. Diantaranya ECO Office, reforestsasi dan lainnya.

Baca Juga:  Wagub NTB Ajak Bersama Tekan Stunting

Oleh karenanya, semua pihak harus terlibat dalam upaya menjaga dan merawat lingkungan, termasuk memberdayakan hutan. Kemudian memberikan edukasi ke masyarakat hingga ke desa-desa penyangga hutan untuk memahami.

Bahwa mereka, kata Wakil Gubernur NTB asal Lombok Timur ini, merupakan ujung tombak terdepan menjaga hutan. “Pemberdayaan masyarakat pesisir hutan ini menjadi kunci dalam menjaga hutan-hutan kita,” kata Sitti Rohmi Djalilah.

Tak lupa, Wagub mengajak seluruh elemen masyarakat, baik itu ormas, akademisi, sekolah untuk memahami. Dimana masalah lingkungan ini, tegas Wagub NTB, menjadi proritas bersama. “Lingkungan sekolah harus bersih dan hijau,” harapnya.

Baca Juga:  Disdag NTB Gelar Sosialisasi Rokok Ilegal di Sumbawa, Tegaskan Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Pelaku Usaha

Ditambahkan Wagub, NTB juga berkomitmen menjadi satu satunya provinsi yang komit mengembangkan energi terbarukan. Terlebih dalam mewujudkan Net Zero Emision 2050. Potensi NTB dalam mendukung energi terbaharukan sangat besar.

“Bahkan melebihi target dari 17 persen kini sudah mencapai 20 persen,” demikian dikatakan Wagub Sitti Rohmi Djalilah. Sementara itu, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi SDA, Dr. Tasdiyanto Rohadi memyampaikan beberapa hal dalam laporannya.

Dikatakannya, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Yaitu tentang Indonesia’s Foestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

Baca Juga:  Semarak HUT DWP NTB ke-26, Momentum Pererat Silaturahmi dan Kekompakan Anggota

“Mudah-mudahan dengan adanya program ini bisa bersinergi dengan Pemprov NTB untuk bersama mengendalikan perubahan iklim yang lebih baik,” tutup Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi SDA tersebut. (red)