Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hasbullah Muis. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat didorong terus menjalin komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan dalam rangka menambah konektifitas penerbangan menuju Pulau Lombok, NTB.

Karena penerbangan langsung dinilai menjadi salah satu syarat untuk menggairahkan pariwisata NTB. Terlebih pada pasca pandemi COVID19 saat ini. Anggota DPRD NTB Hasbullah Muis, berharap pemerintah diharapkan membuka jaringan seluas-luasnya ke maskapai penerbangan asing.

Terutama, sambung Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, di negara-negara yang selama ini banyak berlibur ke NTB. Terlebih NTB memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang, apalagi dengan hadirnya Mandalika sebagai Daerah Super Prioritas Nasional (DSPN).

Baca Juga:  Ketua DPRD NTB Minta Faozal Didefenitifkan

“Harapan kita, bandara kita yang sudah memadai itu bisa dimaksimalkan untuk kepentingan peningkatan pariwisata kita. Termasuk juga kedepan, karena kita tahu bahwa kita punya event-event yang bersekala internasional,” katanya, Jum’at (9/12) di Mataram.

“Seperti MotoGP, WSBK MXGP, dan lain sebagainya ini juga tentu menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk terus mendorong agar ada penerbangan langsung dengan negara-negara lain,” imbuh pria yang juga Ketua Fraksi PAN NTB tersebut.

Meski demikian, Hasbullah Muis menyadari bahwa dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina masih terasa hingga kini, terlebih di bidang ekonomi dan pariwisata. Menurut Konco akrabnya ia disapa, dunia pariwisata belum sepenuhnya bangkit.

Baca Juga:  518 Honorer NTB Harap Ada Keberpihakan Kebijakan Pusat

Oleh karenanya, sambung dia, sehingga semua aspek yang berkaitan dengan wisata masih belum normal, termasuk konektifitas penerbangan yang melayani rute NTB. “Dulu pernah ada penerbangan langsung Lombok-Australia,” ujar Hasbullah Muis.

“Namun terhenti karena persoalan bisnis. Tapi kita perlu dorong kembali untuk menghidupkan rute internasional itu, terlebih banyak wisatawan asal Australia ke sini,” demikian ia menambahkan.

Untuk diketahui, salah satu indikator belum normalnya pariwisata NTB pasca-pandemi ini adalah okupansi atau tingkat hunian hotel yang masih belum menggembirakan. Memang pada saat event-event tertentu, okupansi terkadang meningkat, namun pasca-event, tingkat hunian kembali rendah.

Baca Juga:  Kunjungan Kerja Komisi IV DPRD ke Kemenkes RI: Percepat Pembangunan RSUD Sumbawa

Sementara itu, Sekda NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan, pihaknya melalui Dinas Perhubungan terus berupaya meningkatkan konektifitas internasional maupun dalam negeri. Misalnya penerbangan langsung Lombok-Perth saat ini sedang diupayakan dengan maskapai Jetstar.

“Nanti kita lihat, karena situasi dan dinamika yang terjadi seperti pandemi dan lain sebagainya masih mempengaruhi perencanaan. Namun kita tetap ikhtiarkan. Selain luar negeri, penerbangan domestik kita upayakan ditambah, misalnya Lombok – Makassar, karena dulu pernah ada,” pungkasnya singkat. (red)