Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fathul Gani. (Ist)
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fathul Gani. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Kelompok milenial di Nusa Tenggara Barat didorong agar tertarik untuk menggeluti bidang pertanian. Tentunya pertanian dengan pendekatan teknologi. Apalagi Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mencetak jutaan petani muda di seluruh Indonesia.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB Fathul Gani mengatakan, Pemprov NTB mengharapkan agar milenial bergerak di industri olahan pertanian. Sehingga intervensinya pada teknologi pertanian dan hasil pertanian.

Terlebih kedepan, cara-cara manual dan tradisional seiring akan semakin ketinggalan dengan banyaknya produk teknologi dalam pengembangan pertanian. “Yang kita harapkan adalah anak-anak muda yang baru menyelesaikan bangku kuliah jurusan pertanian agar konsen di bidang pertanian,” katanya.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

“Kita juga memiliki banyak lulusan SMK pertanian, kita sudah kerjasama dengan dunia usaha dan industri agar mereka menekuni pertanian,” sambung mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB tersebut, Selasa (7/2) di Mataram.

Dikatakannya, sentuhan teknologi sudah banyak terlihat di bidang pertanian, mulai dari alat menanam padi, perawatan hingga panen yang juga dengan sentuhan teknologi. Sudah banyak contoh sukses petani muda yang dapat berkembang dengan baik dan memperoleh pendapatan dari hasil pertanian modern ini.

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Raih Penghargaan “Bank Dengan Sinergi Program Akselerasi QRIS Terbaik” pada Anugerah BI NTB 2025

Tinggal keinginan yang kelompok milenial untuk mengimplementasikan ilmu pengetahun yang diperoleh di bangku pendidikan dengan praktek di lapangan. “Petani milenial kita arahkan ke sana, jadi kita perkenalkan dengan berbagai macam teknologi untuk bisa memudahkan pekerjaan di lapangan,” kata Fathul Gani.

Sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap harinya. Dan Provinsi NTB adalah salah satu provinsi yang swasembada pangan, karena target produksi padi sudah terlampaui. (*) 

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB